Setelah pindah ketika dia berusia 17 tahun, Ghalib menganggap dua mil persegi yang membentuk Hamtramck sebagai ibu kotanya.
"Saya merasa bangga dan saya merasa memiliki tanggung jawab yang besar dan inilah mengapa kita harus bekerja sangat keras untuk membuktikan bahwa kita sebagai pendatang dapat bekerja dan berhasil dalam bidang manajerial, pelayanan publik, dan politik di negeri ini," ujarnya.
Mendahului reaksi atau ketakutan Islamofhobia, Ghalib meyakinkan warga bahwa mereka tidak boleh mengharapkan perubahan apa pun dari pemerintah kota yang semuanya Muslim, hanya upaya untuk merevitalisasi infrastruktur kota dan komitmen untuk melayani rakyatnya.
Baca Juga: 5 Potret Terry Putri Liburan Ke Amerika dengan Gaya Hijabnya
"Tidak ada bedanya, karena kita semua terikat dengan peraturan kota dan konstitusi negara, dengan peraturan perundang-undangan yang tidak boleh kita langgar," katanya.
"Semua agama mengajarkan kebaikan dan Islam agama mulia mengajarkan perbuatan baik dan meninggalkan kejahatan dan menghormati orang lain dan memperlakukan mereka dengan baik," tegasnya.