• Photo :
        • Ilustrasi tangan ibu dan anak .,
        Ilustrasi tangan ibu dan anak .

      Sahijab – Kematian tidak memandang umur, apakah datang kepada janin, bayi atau bahkan anak-anak yang masih kecil sekali pun. Lalu kemana anak-anak yang meninggal dunia tersebut pergi? Apakah nanti akan bersama-sama dengan orang tuanya?

      Untuk itu, Syekh Ahmad Saad dikutip Sahijab dari About Islam menjelaskan duduk perkara tersebut. Dikatakannya, menurut Alquran dan hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, anak-anak yang meninggal sebelum mencapai usia pubertas akan mengikuti orang tua.

      Oleh karena itu, anak-anak mukmin akan berakhir di surga. Hal ini dibuktikan dalam ayat yang mengatakan yang artinya:

      "Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya." (At-Tur 52:21)

      Juga, dilaporkan bahwa seorang pria mendekati Abu Hurairah dan mengatakan kepadanya bahwa dia baru saja kehilangan kedua putranya. Pria itu lebih lanjut meminta Abu Hurairah untuk menceritakan sebuah hadits, atau sesuatu tentang kasusnya agar kesedihannya berkurang. Abu Hurairah berkata:

      "Saya mendengar Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan bahwa anak-anak adalah da'ames (ikan kecil) surga. Masing-masing dari mereka akan bertemu ayahnya atau orang tuanya dan membawanya dengan pakaiannya atau dengan tangannya dan tidak pernah berhenti sampai Allah mengizinkan keduanya masuk surga." (HR Muslim)

      Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Anak Terlambat Bicara, Orangtua Wajib Tahu!

      Anak-anak Non-Muslim

      Satu hal penting yang mungkin terlintas di benak Anda adalah bagaimana nasib anak-anak non-Muslim? Jawabannya sangat sederhana. Pendapat yang paling akurat adalah bahwa nasib anak-anak non-Muslim juga akan dimasukkan ke dalam surga.

      Hal ini dibuktikan juga dengan hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika melihat dalam mimpi sebuah taman, yang di dalamnya terdapat seorang laki-laki yang dikelilingi oleh banyak anak, laki-laki itu adalah Nabi Ibrahim (Abraham) dan anak-anak adalah semua anak yang meninggal sebelum usia baligh. Mengomentari hal ini, para sahabat bertanya, "Apakah termasuk anak-anak musyrik?" dan Nabi (Shallallahu 'alaihi wa sallam) menjawab, "Ya, termasuk anak-anak musyrik." (Al Bukhori)

      Selain itu, kita dapat dengan mudah mengatakan bahwa keadilan dan belas kasihan Allah tidak dapat dijelaskan. Dengan keadilan-Nya Dia menyelamatkan anak-anak kafir dari api Neraka, karena mereka pada mulanya dilahirkan dalam fitrah (bawaan atau fitrah) yaitu Islam.

      Tentu saja, anak-anak itu tidak memiliki andil dalam apa ayah mereka. Mereka tidak dapat dipersalahkan atas dosa-dosa ayah mereka karena tercatat dalam Alquran bahwa, setiap orang akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang telah dia lakukan.

      Baca Juga: 3 Macam Doa Ulang Tahun Untuk Anak, Agar Diberikan Keberkahan

      Allah Ingin Semua Masuk Surga

      Pesan di sini sangat jelas dan kita dapat membacanya dengan cara lain. Allah ingin semua orang masuk surga, tetapi karena ketidaktahuan dan pekerjaan tangan manusia sendirilah orang memilih pilihan lain. Bahkan, Dia ingin kita semua diberkati, dan Dia menutup semua kemungkinan hukuman.

      Bahkan ketika seorang anak meninggal sebelum dia mencapai usia tanggung jawab hukum, dia tidak diperhitungkan seperti apa orang tuanya, karena bukan hasil karyanya sendiri untuk dilahirkan dari keluarga non-Muslim.

      Selain itu, jika ayah atau ibu adalah Muslim, dan kehilangan anak-anak mereka saat masih bayi, Allah SWT menjadikan anak ini sebagai pemberi syafaat bagi orang tuanya di Hari Pembalasan, dan dengan demikian menyelamatkan lebih banyak orang dari azab Allah. Rahmat Allah meliputi segala sesuatu dan meliputi setiap aspek kehidupan.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan