• Photo :
        • Ilustrasi puasa.,
        Ilustrasi puasa.

      Sahijab – Puasa merupakan  salah satu aktivitas untuk menahan diri serta menjauhi dari dorongan perut dan kemaluan dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sedangkan puasa sunnah sendiri merupakan salah satu puasa yang tidak wajib ditunaikan dan tidak berdosa apabila ditinggalkan, namun apabila dijalankan akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.

      Terdapat beberapa macam puasa sunnah yang dapat Anda lakukan bergantung dengan kebutuhan. Macam-macam puasa sunnah ini juga kerap dijalankan Rasulullah SAW selama hidupnya. Seperti puasa rajab, puasa senin kamis, maupun puasa qadha. Terlebih lagi terdapat banyak keutamaan dari masing-masing puasa sunnah itu sendiri.

      Dilansir dari berbagai sumber, Berikut ini Sahijab sajikan kumpulan niat puasa sunnah.

      Niat Puasa Sunah Rajab

      Baca Juga: Tips Mengikuti Puasa Ramadhan Pertama Kali untuk Mualaf

      Puasa Rajab mempunyai sejumlah keutamaan yang luar biasa bagi umat muslim yang menjalankannya. Orang yang menjalankan puasa Rajab niscya akan mendapatkan manisnya hidangan surga. Berpuasa pada bulan Rajab juga mendekatkan diri kepada Allah SWT

      Niat Puasa Sunnah Rajab

      نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّهِ تَعَالى

      Latin: Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i Sunati Rajaba hadihis-sanati lillahi ta'aalaa. 

      Artinya: "Saya niat berpuasa Sunah Rajab besok hari karena Allah Ta'ala.

      Niat Puasa Sunnah Senin-Kamis

      Baca Juga: Menghitung Hari Ramadhan 1443 Hijriah, Tanggal Berapa Dimulainya?

      Puasa Senin Kamis memiliki keutamaan yang tidak kalah luar biasanya dengan puasa Ramadhan yaitu dibukanya pintu-pintu Surga. Dari Abu Harrairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda,

      "Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan, 'Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai'."  (HR. Muslim)

      Niat Puasa Senin

      Perbedaan lainnya antara puasa Senin dengan puasa wajib bulan Ramadhan adalah niatnya bisa dilafalkan di malam hari. Umat juga bisa melafalkan ketika fajar tiba. Adapun untuk niat puasa Senin sebagai berikut:

      نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

      Latin: Nawaitu shouma yaumal itsnaini sunnatal Lillaahi Ta'aalaa

      Artinya: "Saya niat puasa hari Senin, sunnah karena Allah ta'ala."

      Niat Puasa Kamis

      نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

      Latin: Nawaitu shouma yaumal khomiisi sunnatal Lillaahi Ta'aalaa

      Artinya: "Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta'ala."

      Niat Puasa Qadha

      Allah SWT telah memberikan perintah kepada umatnya untuk melakukan puasa qadha yang tertulis di dalam Al Quran surat Al-Baqarah ayat 184.

      أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

      "Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan, (kemudian tidak puasa), maka wajib menggantinya pada hari-hari yang lain." (QS: Al-Baqarah: 184).

      Seperti ibadah lainnya dalam Islam, maka melakukan qadha puasa Ramadhan atau mengganti puasa Ramadhan juga harus dilakukan dengan niat.  Niat qadha puasa Ramadhan adalah sebagai berikut:

      نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى 

      Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ. 

      Artinya: “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan