• Photo :
        • Dulu Menghina Agama Islam, Kini Ed Durr Akui Perayaan Umat Muslim,
        Dulu Menghina Agama Islam, Kini Ed Durr Akui Perayaan Umat Muslim

      Sahijab – Belum lama ini seorang politisi partai Republik, Ed Durr memperkenalkan resolusi untuk secara resmi mengakui dua hari raya umat Muslim. Sikap ini tentunya menjadi persoalan, dikarenakan pada waktu lalu pernyataan Ed Durr  Durr menghina agama Islam di media sosial. 

      Menurut laporan Politico baru-baru ini, perubahan terjadi setelah Selaedin Maksut yang merupakan kepala Dewan Hubungan Amerika-Islam-New Jersey mengadakan pertemuan dengan politisi tersebut pada November lalu.

      Maksut sebenarnya tidak berharap apapun atau sesuatu yang spesifik muncul dari pertemuan itu, terutama dari seseorang yang menggambarkan Islam sebagai "agama palsu" dan "pemujaan kebencian".  Namun siapa sangka, terlontar permintaan maaf dari Ed Durr yang telah menghina agama islam.

      Baca Juga: Fotografer Kerajaan Sebut Putri Diana Masuk Islam Karena Cinta

      "Saya seorang pria yang bersemangat dan terkadang saya mengatakan hal-hal yang sedang panas. Jika saya mengatakan hal-hal di masa lalu yang menyakiti perasaan siapa pun, saya dengan tulus meminta maaf," kata Durr 

      "Saya mendukung hak setiap orang untuk beribadah dengan cara apa pun yang mereka pilih dan untuk menyembah Tuhan pilihan mereka. Saya mendukung semua orang dan saya mendukung hak semua orang." tambah Ed durr.

      Namun pada akhirnya, itu membuat Durr menjadi yang terdepan untuk keinginan besar komunitas Muslim Amerika, yaitu mengakui hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

      "Saya benar-benar tersentuh bahwa itu berasal dari pemikiran murninya, bahwa dia menganggapnya serius ketika saya menggambarkan pekerjaan saya," kata Maksut, menurut laporan Politico dilansir dari The New Arab, yang dikutip Sahijab.

      Baca Juga: 3 Warga Palestina Ditembak di Israel, Brigade Al-Aqsa: Lawan!

      Walaupun resolusi tersebut disambut oleh banyak komunitas Muslim, pengajuan ini dikatakan tidak sejauh resolusi serupa yang dikeluarkan oleh Demokrat, yang berusaha untuk membuat hari libur ini resmi secara nasional. Resolusi Durr hanya mengakui keberadaan hari libur ini, yang memungkinkan perubahan lokal.

      “Satu [resolusi] yang diajukan Partai Demokrat tidak pernah disahkan,” kata Maksut.

       “Ada populasi Muslim yang besar [di New Jersey], tetapi tidak cukup besar, saya kira, untuk membuat argumen. Resolusi adalah jalan tengah. Itu membuat argumen lebih mudah di tingkat lokal bagi Muslim untuk mengadvokasi hari libur di kota mereka sendiri,"ujarnya. 

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan