• Photo :
        • Ilustrasi bertamu.,
        Ilustrasi bertamu.

      Sahijab – Adab memuliakan tamu telah dilakukan bahkan sejak zaman Nabi Ibrahim alaihissalam, demikian pun di zaman Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam. Siapa pun tamu yang datang ke rumah kita, hendaknya kita muliakan sebagai bagian dari keimanan.

      Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam sendiri sangat menghormati tamu, dan memerintahkan kepada kita untuk melakukannya. Seperti dalam salah satu hadits Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 

      مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ، فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ

      Man kaana yu'minu billahi wal-yaumil-akhir fal-yukrim dhaifahu.

      Artinya: "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir (Kiamat) maka hendaklah dia memuliakan tamunya."

      Baca Juga: Adab Memuliakan Tamu, Datangnya Rezeki dan Hilangnya Dosa

      Adab Memuliakan Tamu dan Bertamu

      Seperti kita ketahui, jika sesama muslim adalah saudara dan kita harus menjaga persaudaraan dengan keimanan. Lalu apa saja adab bertamu dan menjamu tamu bagi umat islam?

      1. Saat kita bertamu maka tidak boleh terlalu lama, sehingga terkesan mengganggu pemilik rumah. Demikian pun saat kita bertamu, jangan datang tergesa-gesa dan jika diperlukan harus memberitahu sebelumnya.

      2. Jika berada di rumah orang yang kita singgahi, jangan harus selalu merendahkan hati kita dan jangan sampai menyinggung atau menghina pemilik rumah. Biasakan duduk di satu tempat dan jangan meninggalkannya sampai selesai bertamu.

      3. Jangan pamer kepada tamu baik dalam jamuan atau hidangan makanan dan jangan juga memaksakan diri jika tamu yang datang orang-orang terpandang.

      4. Jika tamu ingin menginap, setidaknya tidak lebih dari 3 hari untuk menghormati pemilik rumah. ATau tuan rumah memang bersikeras kepada tamu untuk tinggal lebih lama dari keinginannya.

      5. Pemilik rumah harus menghidangkan hidangan sesuai dengan kemampuannya sebagai tanda menghormati tamu yang datang.

      Baca Juga: Pahala Besar Saat Menyediakan Makanan Sesuai Selera Tamu

      6. Jangan mengambil makanan yang dihidangkan sementara tamu masih berada di tempat atau mengobrol, atau hingga semua tamu benar-benar telah menyantapnya dan selesai memakannya.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan