• Photo :
        • Ratna Sarumpaet.,
        Ratna Sarumpaet.

      Sahijab – Lahir dari keluarga taat agama, perjalanan Ratna Sarumpaet menjadi seorang mualaf memang tidak mudah. Wanita kelahiran Tapanuli tahun 1948 tersebut pernah menceritakan perjalanannya mendapatkan hidayah, yang kemudian diunggah di kanal Youtube Ram71 tv.

      Ia mengatakan, jika ayahnya adalah salah satu tokoh terkenal bahkan yang mendirikan gereja HKBP terbesar di Jakarta Timur. Dan bahkan pilihannya untuk memeluk agama Islam pernah diutarakan kepada ayahnya tersebut, meskipun mendapatkan pertentangan.

      "Ayah saya itu yang mendirikan gereja HKBP terbesar di Jakarta Timur Rawamangun. Aku mengerti betul posisi dia kalau suatu saat aku memutuskan masuk Islam," kata Ratna Sarumpaet kepada pewawancara, Jaya Suprana.

      Baca Juga: Kisah Mualaf Donna Latief Sampai Bisa Khatam Alquran

      Ia juga menceritakan bagaimana awalnya tertarik dengan islam, di mana ia diharuskan bangun pagi-pagi sekali oleh ayahnya. Namun anehnya, bukan suara ayahnya yang membangunkan dia dari tidurnya tetapi suara adzan shubuh yang justru membuatnya merasa berbeda.

      Dan itu ia rasakan ketika masih berumur sekitar 17 tahunan. "Sejak umur tujuh belasan ya, saya sudah mulai tertarik (dengan islam)," tutur wanita yang terkenal dengan pementasan 'Marsinah Menggugat' di era Orde Baru.

      "Kami itu anaknya 9 kamar mandinya ada 2. Setiap jam 6 semua harus duduk disitu untuk membacakan alkitab dan berdoa. Itu kan aku harus bangun pagi. Dan yang membangunkan aku itu adzan," tambahnya.

      Di situ ia merasakan tidak keberatan dengan suara adzan, dan seperti ada perhatian lebih terhadapnya. Apalagi saat remaja, ia berpacaran dengan orang keturunan Arab. Dan mereka menikah dengan status perkawinan campur, yang saat itu memang diperbolehkan.

      Baca Juga: Kisah Mualaf London Abdul Maalik, Masuk Islam Saat Bulan Ramadhan

      Sampai akhirnya mereka menikah yang membuat heboh di keluarganya. Namun, Ratna memutuskan untuk menjadi seorang mualaf ketika kehamilan anak pertama. Dan dua minggu sebelum kelahiran, ia memantapkan diri untuk menjadi seorang mualaf.

      "Ia membawa saya ke rumah Hamka. Dan di sana saya di-islamkan di hadapan Hamka," tuturnya.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan