• Photo :
        • Aktivis asal India.,
        Aktivis asal India.

      Sahijab – Hidayah bisa datang kepada siapa saja, bahkan kepada mereka yang menentang dan menghina islam dengan keras. Namun, Allah bisa membuka hati seseorang dengan cara yang tidak pernah kita duga. Bahkan, mereka bisa lebih khusyu dalam beribadah dan lebih takut kepada Sang Pencipta.

      Inilah juga yang terjadi pada kisah mualaf kali ini, yang memiliki nama awal adalah Sabarimala Jayakanthan. Ia adalah seorang aktivis hak asasi manusia di India, namun telah masuk Islam setelah membaca Alquran.

      Sabarimala adalah pembicara motivasi dan aktivis sosial terkemuka di India Selatan.

      Setelah memeluk Islam, ia akhirnya pergi ke Mekah untuk melakukan umrah, di bulan suci Ramadhan. Sebuah video dia membaca Syahadat sambil berdiri di Masjidil Haram Mekah beredar di media sosial. Dan ia telah mengubah namanya menjadi Fatima Sabarimala.

      Baca Juga: Kisah Mualaf Ratna Sarumpaet, Gara-gara Dibangunkan Adzan Shubuh

      "Saya mengganti nama saya menjadi Fatimah karena cinta dan hormat kepada putri Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam," jelasnya dalam sebuah video yang diambil di dalam Masjidil Haram Mekah.

      Dia terlihat dalam video mengucapkan Syahadat, yang berarti "Tidak ada Tuhan selain Allah, dan Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah utusan-Nya."

      Dalam video lain, Sabrimala menjelaskan mengapa dia memutuskan untuk masuk Islam. Dia berkata: "Saya bertanya pada diri sendiri mengapa ada begitu banyak kebencian terhadap Muslim di negara kita, dan saya mulai membaca Quran - karena penasaran dan tanpa prasangka sebelumnya - dan kemudian saya tahu jawabannya." Dalam video viral, dia terdengar menyatakan, "Sekarang saya mencintai Islam lebih dari diri saya sendiri."

      Dia berkata bahwa dia mengadopsi nama putri Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk menghormati dan mencintainya. Dia mendesak umat Islam untuk memperkenalkan buku besar 'Alquran' kepada dunia. Dia bertanya mengapa mereka menyembunyikannya di rumah mereka. Dia mengatakan dunia harus membacanya, dalam pesan video dari Mekah.

      Dia telah memeluk Islam di tengah meningkatnya permusuhan dan penganiayaan terhadap Muslim di India. Islamofobia telah mengambil "bentuk paling mematikan" di India, mengubah sekitar 250 juta Muslim India menjadi "minoritas yang teraniaya," kata Noam Chomsky, cendekiawan, penulis, dan aktivis terkenal di dunia.

      "Patologi Islamofobia berkembang di seluruh Barat — Ini mengambil bentuk yang paling mematikan di India," Chomsky, yang juga Profesor Emeritus di Massachusetts Institute of Technology (MIT), mengatakan dalam pesan video ke webinar yang diselenggarakan oleh Indian American Muslim Council (IAMC), sebuah organisasi advokasi yang berbasis di Washington.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan