• Photo :
        • Muhammad Fauzan.,
        Muhammad Fauzan.

      "Biasanya orang Indonesia harus menunggu sekitar 40 tahun untuk giliran menunaikan haji setelah registrasi. Tapi saya sudah tidak sabar untuk mengunjungi tempat-tempat suci Islam dan menunaikan ibadah haji, maka dari itu saya memulai persiapan dengan menabung dari gaji saya sebagai guru," kata Fauzan.

      Fauzan berprofesi sebagai guru agama dan penghafal Alquran setelah memperoleh gelar sarjana bahasa Arab dan studi Islam dari Universitas Makassar di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia Timur.

      "Niat utama saya adalah menunaikan haji dan mendoakan orang tua yang masih hidup serta keluarga dan kerabat." Fauzan memiliki istri dan dua anak — seorang putra, dan seorang putri, yang lahir setelah ia melakukan perjalanan tersebut.

      Berbicara tentang pengalaman perjalanannya, Fauzan menuturkan, berangkat dari kampung halamannya usai mengikuti wisuda setelah memperoleh gelar master dalam urusan status pribadi dari Universitas Islam Malang.

      Perjalanan dimulai dengan menabung sebesar 10 juta rupiah. Ia juga mendapat tambahan uang untuk menutupi biaya perjalanannya dengan menjual jamu tradisional yang dibawanya dari Indonesia. Selain itu, ia juga melakukan bekam di masjid-masjid sepanjang perjalanannya dari Magelang.

      "Tujuan pertama saya adalah Jakarta, yang jaraknya hampir 500 km dari tempat asal saya. Saya perjalanan dari Jakarta ke Banda, dari sana saya naik feri ke Pulau Sumatera, dan setelah melewati provinsi Jambi, saya sampai di Pulau Batang kemudian naik feri untuk sampai ke Singapura," katanya.

      Meski lelah dan lelah dalam perjalanan, Fauzan tetap menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Dan berbuka puasa di masjid-masjid di sepanjang rutenya di Singapura dan Malaysia. Sementara ia merayakan Idul Fitri di Malaysia.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan