• Photo :
        • Fatima Payman.,
        Fatima Payman.

      Sahijab – Fatima Payman ukir sejarah jadi wanita Muslim pertama yang mengenakan hijab, yang duduk di pemerintahan Australia Barat. Ia mendobrak penghalang bagi wanita Muslim di negara tersebut, setelah menjadi politisi berhijab pertama yang memenangkan suara yang cukup untuk mendapatkan kursi di Senat Australia.

      Wanita berhijab berusia 27 tahun itu, akan menduduki posisinya dari Partai Buruh awal bulan depan, dan dia akan melakukannya dengan sangat bangga.

      "Saya ingin menormalkan pemakaian hijab. Saya berharap dapat menjadi inspirasi bagi banyak anak muda Australia lainnya, bahwa hanya karena Anda percaya pada Tuhan, atau hanya karena Anda terlihat berbeda, seharusnya tidak menghalangi untuk terlibat dalam institusi yang begitu penting," kata Fatima dikutip Sahijab dari laman Mvslim.

      Baca Juga: Ini Reaksi Mahasiswi Non Muslim Usai Memakai Hijab Pertama Kalinya

      Terpilihnya sebagai anggota senat, Fatima bisa berharap jadi cerminan untuk masyarakat dan keragaman di Australia.

      "Anda tidak bisa menjadi apa yang tidak bisa Anda lihat, dan jika [parlemen] itu tidak mencerminkan masyarakat umum Australia, lalu bagaimana Anda bisa memiliki keyakinan penuh bahwa mereka dapat mendengar suara Anda, dan menjadi suara Anda yang berkuasa?" tambahnya.

      Kemenangan ini sangat penting bagi Fatima mengingat masa kecilnya yang penuh gejolak.

      Di usianya yang baru lima tahun, wanita asli Afghanistan itu terpaksa melarikan diri dari Taliban bersama keluarganya karena dikaitkan dengan ranah politik negara itu. Kakeknya adalah anggota parlemen Afghanistan, berharap untuk membawa perubahan positif bagi negara.

      Tetapi setelah Taliban mengambil alih, Fatima dan keluarganya menjadi sasaran kelompok ekstremis. Mereka tidak punya pilihan selain meninggalkan tanah air mereka dan mencari perlindungan di Perth dan di sini, mereka membangun kehidupan yang baik untuk diri mereka sendiri.

      Ibunya memulai bisnis sebagai instruktur mengemudi sementara ayahnya bekerja di berbagai profesi sebagai juru masak, penjaga keamanan, dan sopir taksi.

      Menurut profil pribadinya di situs resmi Partai Buruh untuk Australia, dia sangat "bersemangat untuk meruntuhkan penghalang bagi perempuan dan kaum muda, dan mendorong mereka untuk menyuarakan pendapat mereka. [Dia] ingin memberi kembali kepada komunitas yang telah memberinya begitu banyak."

      Selamat untuk Fatimah! Semoga bisa mewakili komunitas Muslim di Australia Barat.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan