• Photo :
        • Ilustrasi melakukan pekerjaan rumah.,
        Ilustrasi melakukan pekerjaan rumah.

      Sahijab Update – Tidak sedikit dari keluarga muslim yang menjadikan istri sebagai orang yang bertanggung jawab atas pekerjaan rumah tangga. Dan ini adalah salah satu topik yang sangat penting didiskusikan, sehingga tidak ada salah faham antara kewajiban suami dan istri.

      Padahal, seorang wanita atau istri tidak diwajibkan untuk melakukan pekerjaan rumah tangga. Seperti dikutip Sahijab dari laman About Islam, penelitian yang dilakukan oleh Leah Mallery, bahkan kewajiban membesarkan anak tidak hanya menjadi beban kaum perempan saja.

      Jadi, apa tanggung jawab seorang istri? Nah, inilah yang wajib suami ketahui agar tidak menjadi kesalah-pahaman saat membina keluarga. Dan ini juga sangat penting diketahui untuk calon pengantin.

      Baca Juga: Ini Dia Pembunuh Pernikahan yang Harus Diketahui Pasangan

      Kewajiban Istri dalam Rumah Tangga

      Melindungi rumah dan harta suami

      Disebutkan dalam hadits Bukhari, Muslim dan Tirmidzi bahwa salah satu tanggung jawab seorang istri adalah menjaga harta suaminya selama dia pergi. Juga tidak membiarkan siapa pun masuk ke rumah tanpa seizin suaminya.

      Membiarkan suaminya menjadi qawwam

      Subyek qawwam adalah salah satu yang menarik dan disalahpahami. Disebutkan dalam Alquran bahwa laki-laki adalah qawwam atas perempuan atau pemimpin.

      Arti kata qawwam dalam bahasa Arab menyiratkan bahwa memiliki peran menjaga dan melindungi. Bukan peran perwalian, kepemilikan atau kekuasaan. Itu adalah salah satu tanggung jawab.

      Oleh karena itu, seorang suami secara Islami dapat mengambil keputusan akhir dalam sebuah keluarga. Meskipun tidak diperbolehkan baginya untuk bertindak seperti seorang diktator, melakukan apa pun yang diinginkannya.

      Hubungan suami istri

      Sudah diketahui, dan sering diulangi bahwa seorang suami berhak untuk bersetubuh dengan istrinya.

      Akan tetapi, penting juga untuk diingat bahwa seorang istri juga memiliki hak untuk berhubungan badan dengan suaminya. Memang, itu adalah hak seorang pria, tetapi itu bukan haknya sendiri.

      Jadi, tanggung jawab siapa adalah pekerjaan rumah tangga?

      Bukan hal yang aneh jika saat ini ada pembantu yang dipekerjakan untuk mengurus pekerjaan rumah tangga. Seperti biasa, jawaban terbaik untuk pertanyaan ini terletak pada Sunnah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.

      Aisyah, ketika ditanya apa yang biasa dilakukan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam di rumahnya, menjawab: "Dia biasa menyibukkan diri melayani keluarganya, dan ketika tiba waktunya untuk sholat, Beliau akan bersegera." (Bukhori)

      Melayani keluarga artinya Nabi tidak "membantu" istri-istrinya, tetapi sedang menjalankan tugas dan pekerjaannya. Bahkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak segan untuk menjahit pakaian, memperbaiki sandal dan lainnya.

      Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam akan melakukan apa yang dapat dilakukan dalam rumahnya.

      Bagaimana dengan membesarkan anak?

      Tanggung jawab membesarkan anak pun tidak terletak pada kewajiban seorang istri. Tetapi ayah pun harus melakukannya. Meskipun wanita identik dengan rasa penyayang, tidak sedikit pria yang bisa melakukannya. Banyak pria bahkan lebih peduli daripada wanita kepada anaknya!

      Ada banyak contoh dalam Sunnah Nabi menjadi ayah yang penuh kasih dan bertanggung jawab.

      Kesimpulan

      Islam tidak mendikte tanggung jawab rumah tangga kepada istri. Yang jelas, bagaimana pun, suami istri dipersilakan untuk mencapai kesepakatan tentang siapa yang bertanggung jawab atas tugas ini atau itu.

      Ada banyak kesalahpahaman umum mengenai tanggung jawab wanita Muslim. Saran terbaik adalah dengan membicarakan tanggung jawab keduanya, dengan mengutip contoh Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan