• Photo :
        • Ilustrasi membaca buku.,
        Ilustrasi membaca buku.

      Sahijab Update – Membaca buku atau novel romantis memang menjadi salah satu hobi yang menyenangkan, bagi mereka yang bosan dengan dunia teknologi. Selain itu, buku atau novel juga memberikan imajinasi yang kuat dalam menjadikan tokoh-tokoh yang tertulis di dalamnya.

      Namun tidak sedikit novel yang saat ini beredar memiliki 'adegan syur' di dalamnya, meskipun beberapa tidak sampai vulgar. Hal tersebut biasanya ditambahkan untuk memberikan 'bumbu' pada tulisan, sehingga menghilangkan rasa bosan saat membaca.

      Tapi bagaimana dengan ajaran agama Islam dalam memandang bacaan seperti itu, dan apa hukumnya jika terus dilakukan? Bahkan tidak sedikit ada beberapa adegan yang menampilkan tokoh homoseksual, lesbian atau adegan syur lainnya yang membuat pembaca betah berlama-lama membaca.

      Baca Juga: Haram Melakukan Tiga Hal Ini di Bulan Muharram, Wajib Tahu!

      Untuk menjawab pertanyaan tersebut tentu harus dari ahlinya, dan Anda harus tahu hukum dari bacaan tersebut. Dikutip Sahijab dari laman About Islam, Sheikh Mustafa Umar, Presiden Universitas Islam California, memberikan pernyataan jika Anda sedang membaca novel dengan adegan seperti itu.

      Menurut Sheikh, diharamkan bagi umat Islam untuk membacanya. Ini karena pikiran kita bisa terpengaruh terhadap bacaan tersebut, dan bisa memiliki keinginan untuk melakukannya. 

      "Diharamkan bagi umat Islam untuk membaca sesuatu yang mengagungkan dan mengagungkan dosa karena hal ini berpengaruh besar pada pikiran," tulis Sheikh Mustafa Umar.

      Bahkan bukan hanya bacaan syur saja, jika ada di dalam tulisan tersebut sedang minum minuman keras pun haram untuk dibaca. Ini karena saat buku menggambarkan detail perbuatan orang atau tokoh dalam novel atau bacaan, maka akan semakin kuat kita untuk melakukannya.

      "Bayangkan membaca buku tentang seseorang yang suka minum anggur. Semakin detail buku tersebut, semakin mental pembaca terpengaruh untuk ingin melakukan hal yang sama. Ini terkenal di bidang psikologi," tambahnya.

      Namun, jika novel tersebut tidak membenarkan perbuatan tersebut dan hanya sepintas saja itu bisa ditoleransi.

      "Jika ada buku yang lebih ilmiah yang hanya menjelaskan apa yang terjadi tetapi tidak mengagungkannya, maka itu akan diizinkan, tetapi bukan itu yang dilakukan buku roman," lanjutnya.

      Namun bagaimana pun, membaca buku atau novel yangg berisi adegan tidak senonoh memang tidak diperbolehkan apalagi sampai dijabarkan secara detail.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan