Sementara dikutip dari laman Konsultasi Syariah, makanan halal bukan hanya ditentukan unsur bahannya saja. Tetapi mulai dari pengolahan hingga pemberian nama juga harus baik.
Dalam alquran, Allah Azza wa Jalla menyebutkan makanan yang halal dengan kata thayyibat. Allah berfirman, menceritakan sifat syariat Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam:
وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ
Artinya: "Beliau menghalalkan yang thayyibat untuk mereka, dan beliau mengharamkan al-Khabaits." (QS. al-A'raf: 157)
Secara bahasa, thayib artinya baik. Sementara khabaits adalah bentuk jamak dari khabits, yang artinya sesuatu yang menjijikkan. Maka semua yang halal disebut dengan thayyib, dan semua yang haram disebut khabits.
Demikian juga dengan penamaan, Allah Azza wa Jalla memberi nama yang baik untuk sesuatu yang halal. Dan memberikan nama yang buruk untuk sesuatu yang haram.