• Photo :
        • Kasus bunuh diri,
        Kasus bunuh diri

      Sahijab Update – Kasus bunuh diri saat ini kian meningkat, kita bisa melihat, membaca dan mendengar di berbagai media bahkan hampir setiap hari. Ada berbagai alasan seseorang mengakhiri hidup atau bahkan keluarganya sendiri, mulai dari faktor ekonomi hingga pelecehan seksual.

      Tidak hanya sampai di situ, umat islam yang melakukannya pun banyak sekali. Itulah pentingnya untuk lebih mengetahui keadaan saudara kita di sekitar, baik secara mental maupun kehidupan ekonominya dan saling bantu membantu dalam kebaikan.

      Dikutip Sahijab dari laman About Islam, National Institute of Mental Health menyebutkan jika kasus bunuh diri juga dilakukan oleh anak-anak berusia antara 10-14 tahun. Termasuk remaja dan orang dewasa antara usia 25-34 tahun, serta 15-24 tahun. lalu apa gejala jika seseorang terus memikirkan ingin bunuh diri serta cara mengatasinya?

      Gejala Seseorang Ingin Bunuh Diri

      Pertama, penting untuk dipahami bahwa ide bunuh diri tidak sama dengan pikiran untuk bunuh diri.

      Ide atau gagasan berarti bahwa seseorang memiliki rencana, seperti mereka memutuskan akan menggunakan obat untuk overdosis dan lokasi. Atau mereka menyembunyikan pisau yang mereka rencanakan untuk digunakan pada diri mereka sendiri.

      Pikiran untuk bunuh diri tidak memiliki detail atau jenis rencana apa pun, tentang bagaimana mereka akan melakukannya selain yang mereka pikirkan untuk bunuh diri.

      Meskipun keduanya sangat serius, ide bunuh diri membutuhkan tindakan darurat. Jika seseorang mengungkapkan ide bunuh diri kepada, jangan ragu untuk menghubungi konsultan atau bahkan pihak berwenang.

      Seseorang dengan keinginan bunuh diri mungkin perlu segera dirawat di rumah sakit, untuk memastikan keselamatannya. Seseorang tanpa ide bunuh diri tidak perlu segera dirawat inap di rumah sakit, tetapi membutuhkan bantuan dan mungkin memerlukan rawat inap tergantung pada situasinya.

      Tanda-tanda pikiran untuk bunuh diri dapat berbeda-beda pada setiap orang, tetapi jika Anda melihat salah satu dari tanda-tanda ini, luangkan waktu untuk berbicara dengannya atau dengan seseorang yang dekat dengannya.

      • Memiliki atau membuat pernyataan seperti "Saya ingin mati" atau "Saya berharap saya tidak pernah dilahirkan." Pernyataan ini harus ditanggapi dengan serius. 
      • Membeli atau memiliki senjata, seperti pisau, pistol dan alat berbahaya lainnya.
      • Mulai memberikan semua harta pribadi dan menulis surat wasiat. Pikirkan ini muncul saat mereka bersiap untuk bunuh diri.
      • Memiliki perubahan suasana hati yang tiba-tiba dari perasaan tertekan dan sedih menjadi perasaan gembira. Ini mungkin tampak aneh, tetapi bagi beberapa orang yang serius ingin bunuh diri, ketika mereka memutuskan untuk melakukannya, ini mungkin terasa melegakan. 
      • Perilaku merusak diri sendiri semakin meningkat. Apakah mereka mengemudi dengan cepat dan melakukan aktivitas berbahaya? Apakah mereka tampaknya kurang peduli dengan keselamatan pribadi mereka dan lebih sering membahayakannya?
      • Sering  berbicara tentang kematian, memilih karya seni, lagu, dan film yang berbicara tentang kematian, dan semakin menyukai kekerasan. 
      • Lebih mengisolasi diri dan memutus aktivitas sosial.

      Risiko Bunuh Diri

      Meskipun tidak mungkin untuk memprediksi apakah seseorang akan menjadi bunuh diri, faktor-faktor tertentu meningkatkan risiko pikiran untuk bunuh diri. Jika seseorang memiliki satu atau lebih dari risiko berikut ini, itu memungkinkan mereka untuk bunuh diri. Apa saja?

      • Memiliki riwayat kekerasan, pelecehan atau, secara umum, rumah disfungsional.
      • Riwayat keluarga dengan gangguan kesehatan mental.
      • Riwayat penyalahgunaan zat berbahaya di rumah.
      • Mengalami trauma yang membuat mereka terluka secara emosional.
      • Upaya sebelumnya untuk bunuh diri atau menyakiti diri sendiri.
      • Anggota keluarga telah melakukan atau mencoba bunuh diri.
      • Kondisi medis yang mencakup nyeri kronis atau kecacatan.
      • Dilanda depresi terus menerus.
      • Baru mengalami peristiwa besar seperti perceraian, kematian anggota keluarga, kehilangan pekerjaan atau rumah.

      Cara Membantu Seseorang yang Ingin Bunuh Diri

      Jika Anda melihat salah satu dari tanda-tanda ini atau khawatir tentang seseorang untuk bunuh diri ada beberapa cara yang bisa dilakukan.

      Mendengarkan secara aktif

      Mendengarkan secara aktif adalah suatu keterampilan: Anda mendengarkan untuk memahami, bukan untuk menanggapi. Jangan menyela saat mereka berbicara, biarkan ia mengatakan semua yang ingin dikatakannya.

      Jangan mencoba berdebat dengan mereka, dan hindari penilaian apa pun. Jika Anda mengungkapkan penilaian, mereka cenderung menutup diri dan berhenti berbicara dengan. Bahkan jika Anda tidak setuju dengan apa yang dikatakannya, itu adalah persepsinya, dan berdebat dengannya tidak akan membantu.

      Dorong untuk mencari bantuan psikiater

      Seseorang yang ingin bunuh diri mungkin merasa enggan atau malu untuk mencari bantuan psikiater. Terutama jika mereka berasal dari budaya keluarga yang tidak memahami bunuh diri. Tapi yakinkan bahwa apa yang ia katakan kepada psikiater dan/atau terapis bersifat rahasia dan di tempat yang aman.

      Lakukan pendekatan

      Kirim pesan teks atau telepon keesokan harinya untuk mengetahui kabarnya. Ini juga akan meyakinkannya bahwa Anda peduli dengan kehidupannya.

      Mendoakannya

      Buatlah doa untuk seseorang yang ingin bunuh diri agar tidak melakukannya, dan dorong dirinya untuk mengungkapkan perasaannya kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Ingatkan dirinya bahwa Allah adalah sebaik-baiknya penolong.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan