• Photo :
        • Petugas Berjalan ke Mobil Ambulans Pengangkut Pasien Corona,
        Petugas Berjalan ke Mobil Ambulans Pengangkut Pasien Corona

      Sahijab – Angka kasus positif Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19 di Sumatera Barat atau Sumbar, dari hari ke hari terus bertambah.

      Berdasarkan data terbaru yang di update Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumbar, hingga Rabu 22 April 2020, terkonfirmasi sudah 81 kasus positif. Dengan rincian, 20 pasien dirawat, 36 di antaranya isolasi mandiri di rumah, empat isolasi di Bapelkes, delapan meninggal dunia, dan 13 pasien sembuh.

      “Hari ini, terjadi penambahan Lima orang lagi terinfeksi COVID-19. Sehingga, total terinfeksi COVID-19 di Sumatera Barat, sebanyak 81 orang,”kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sumbar, Jasman Rizal, Rabu.

      Baca juga: Kisah Haru Wafatnya Shelly Ziendia Putri Sang Perawat karena Corona​

      Dijelaskan Jasman, penambahan kasus positif COVID-19, berasal dari kabupaten Solok. Seorang wanita berumur 35 tahun, terpapar dari orangtuanya yang sebelumnya juga telah terinfeksi. Sekarang menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

      Sedangkan yang terbanyak, dari Kabupaten Pesisir Selatan. Mereka satu tempat kerja di Kecamatan Koto XI Tarusan, dua orang perempuan dan satu laki-laki. Diduga, terinfeksi karena kontak dengan pasien sebelumnya yang positif terinfeksi COVID-19. Semuanya, dikarantina dan isolasi di Rusunawa Painan.

      “Selain itu, juga ada warga Kabupaten Padang Pariaman laki-laki umur 66 tahun. Juga dinyatakan positif COVID-19.  Ia diduga terpapar saat pulang dari pasar Lubuk Buaya Padang. Sekarang dirawat intensif di RS Universitas Andalas Padang. Dengan demikian, total yang positif COVID-19 di Sumatera Barat sampai hari ini, adalah 81 orang,”ujar Jasman.

      Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, kata Jasman, tak henti-hentinya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk mematuhi seluruh instruksi dari pemerintah. Jika ada warga atau saudara yang pulang ke kampung halaman, hendaknya di instruksikan untuk isolasi mandiri dulu di rumah. Diawasi dengan ketat, agar mata rantai penyebaran COVID-19 dapat diputus.

      “Sampai kemarin, pendatang yang telah masuk ke Sumbar, melalui sepuluh pintu masuk, telah mencapai jumlah 110.195 orang. Rata-rata, ada 4.791 orang perhari. Untuk itu, mari kita patuhi seluruh instruksi pemerintah. Mari kita semua berdoa, semoga wabah pandemik COVID-19 segera berakhir,” tutur Jasman.

      Update Corona di Sumut

      Sementara itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumatera Utara (Sumut), mencatat ada peningkatkan jumlah pasien positif virus Corona menjadi 111 orang, Rabu 22 April 2020. Yang mana, hari sebelumnya sebanyak 105 pasien.

      "Pasien positif COVID-19, terdiri dari 93 positif berdasarkan hasil PCR dan 18 orang positif berdasarkan hasil rapid test," jelas Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Sumatera Utara, dr Aris Yudhariansyah, Rabu.

      Hal yang sama, terjadi pada ?pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 153 pasien atau naik dibandingkan hari sebelumnya berjumlah 146 orang. Seluruh pasien dirawat dis ejumlah rumah sakit rujukan di Sumatera Utara.

      Selanjutnya, untuk orang dalam pengawasan (ODP) juga mengalami peningkatan dari hari sebelumnya, yakni dari 1.841 orang naik menjadi 2.134 orang. 

      "Sementara, untuk pasien yang sembuh dari COVID-19 bertambah satu orang menjadi 22 orang. Dan untuk pasien yang meninggal dunia sebanyak 11 orang," tutur Aris.

      Atas terus meningkatnya terhadap pasien positif Covid-19 sembuh. Aris menjelaskan bahwa angka kesembuhan lebih tinggi ketimbang angka kematian. Dengan itu, ia optimistis angka sembuh akan terus meningkat di Sumut ini.?

      Update Corona di Sumsel

      Jumlah kasus positif virus Corona (Covid-19) di Sumatera Selatan, tidak mengalami perubahan dalam tiga hari terakhir. Mengacu pada data terbaru yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Rabu 22 April 2020, positif Corona di Bumi Sriwijaya, masih berjumlah 89.

      Tidak adanya penambahan kasus tersebut, ternyata disebabkan oleh habisnya stok reagen atau reaktan untuk tes polymerase chain reaction (PCR) di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang, Sumatera Selatan. Tanpa adanya ketersediaan stok reagen, membuat proses uji spesimen virus Corona menjadi tertunda.

      “Kami tidak melakukan pemeriksaan PCR di BBLK, karena kehabisan bahan reagen. Sehingga, pemeriksaan laboratorium jadi tertunda,” ungkap Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Sumatera Selatan, Yusri.

      Dia menyebut, sejauh ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan untuk mengirimkan stok reagen. Sehingga, uji spesimen dapat kembali dilanjutkan.

      “Reagen PCR ini berbentuk cairan reaksi kimia yang digunakan untuk tes spesimen sampel yang diambil dari pasien. Kita sudah memberitahu Balitbangkes untuk mengirimkan barangnya,” ungkapnya.

      Pihaknya sendiri, terakhir menerima stok reagen sebanyak 700 buah. Stok ini hanya bertahan beberapa hari saja, dan dalam waktu dekat ini harus ada tambahan reagen PCR lagi.

      Baca juga: Jusuf Kalla: Jangan Mudik Nanti Dikarantina​

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan