Sahijab Update – Bulan yang suci tersebut, umat Islam di seluruh dunia akan melaksanakan ibadah puasa. Namun, pernahkah kamu bertanya, kenapa tanggal puasa berbeda-beda setiap tahunnya?
Kalau diperhatikan, awal Ramadan memang tak pernah sama setiap tahunnya. Tanggalnya selalu berubah 10 atau 11 hari lebih awal. Sebagai contoh, pada 2021, 1 Ramadan jatuh pada 13 April 2021. Sementara itu, pada Ramadan 2022, tanggalnya maju menjadi 3 April 2022.
Kenapa bisa begitu? Dilansir dari berbagai sumber, ini ada kaitannya dengan kalender yang digunakan.
Secara spesifik, penetapan awal puasa Ramadan didasarkan pada kalender Hijriah. Berbeda dengan kalender Masehi yang menjadikan matahari sebagai patokannya, kalender yang digunakan umat Islam ini didasarkan pada pergerakan bulan.
Di antara kalender solar (matahari) dan kalender lunar (bulan). Terdapat perbedaan jumlah hari. Untuk kalender Masehi, 1 tahun terdiri dari 365-366 hari. Sementara itu, 1 tahun dalam kalender Hijriah ataupun kalender lunar hanya terdiri atas 354 hari 8 jam 48 menit.
Dari situ, dapat kamu lihat bahwa terdapat perbedaan sekitar 10-11 hari antara kalender Masehi dan kalender Hijriah. Inilah yang menjadi alasan tanggal puasa berbeda-beda setiap tahunnya.
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Sidang Isbat (penetapan) Awal Ramadan 1444 Hijriah pada Rabu, 22 Maret 2023.
Namun, berdasarkan laman Simbi Kemenag, awal puasa Ramadan 2023 M/1444 H diperkirakan akan jatuh antara Rabu, 22 Maret 2023 atau Kamis, 23 Maret 2023.
Sementara itu, Muhammadiyah sudah lebih dulu menetapkan tanggal 1 Ramadan 1444 H/2023 M. Berdasarkan Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2023 terkait Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1444 H yang terbit pada 6 Februari 2023 lalu, 1 Ramadan 2023 M/1444 H versi Muhammadiyah adalah Kamis, 23 Maret 2023 M.