• Photo :
        • Hewan Sapi,
        Hewan Sapi

      Jakarta– Kasus 3 warga tewas dan puluhan dilarikan ke rumah sakit karena antraks tengah menghebohkan, yang terjadi di Gunungkidul, Yogyakarta.

      Kejadian itu diduga diakibatkan karena warga mengonsumsi daging sapi yang telah dikubur, lalu mereka menggalinya kembali, pada saat perayaan Idul Adha lalu.

      Adapun Kabupaten Gunungkidul termasuk dalam daerah endemi antraks.

      Antraks adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri bernama Bacillus anthracis. Penyakit ini dapat mempengaruhi hewan dan manusia.

      Antraks biasanya terjadi pada hewan ternak seperti sapi, domba, dan kambing, tetapi dapat ditularkan kepada manusia melalui kontak dengan hewan atau produk hewan yang terinfeksi.

      Konsumsi daging bangkai atau daging yang berasal dari hewan mati adalah tindakan yang sangat tidak disarankan dan dapat membawa risiko serius bagi kesehatan.

      Berikut adalah beberapa bahaya yang terkait dengan konsumsi daging bangkai:

      1. Kontaminasi bakteri dan penyakit: Hewan yang mati secara alami atau karena penyakit sering kali memiliki bakteri, virus, atau parasit yang dapat menular kepada manusia.

      Konsumsi daging bangkai dapat menyebabkan infeksi bakteri seperti Salmonella, E. coli, Campylobacter, atau parasit seperti cacing tambang.

      2. Keracunan makanan: Daging bangkai lebih rentan terhadap pertumbuhan bakteri dan pembusukan. Konsumsi daging yang telah membusuk dapat menyebabkan keracunan makanan, yang dapat mengakibatkan gejala seperti mual, muntah, diare, dan dalam kasus yang parah, bahkan dapat berpotensi mengancam nyawa.

      3. Toksin dan racun: Hewan yang mati secara alami atau karena penyakit mungkin telah terpapar racun atau bahan kimia tertentu sebelum kematiannya. Konsumsi daging bangkai dapat membawa risiko paparan terhadap zat-zat beracun tersebut.

      4. Penyakit zoonosis: Penyakit zoonosis adalah penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Konsumsi daging bangkai meningkatkan risiko penularan penyakit-penyakit ini, seperti anthrax, rabies, atau penyakit prion.

      5. Legalitas dan etika: Konsumsi daging bangkai biasanya ilegal dalam banyak yurisdiksi karena alasan keamanan dan kesehatan.

      Selain itu, banyak orang menganggapnya sebagai tindakan tidak etis terhadap hewan dan menyatakan keprihatinan terhadap perlakuan yang layak terhadap hewan.

      Dalam rangka menjaga kesehatan dan keamanan diri sendiri, sangat penting untuk menghindari konsumsi daging bangkai. Sebaiknya, pilihlah daging yang segar, diproses secara higienis, dan berasal dari sumber yang dapat dipercaya.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan