Sahijab – Sebanyak 164 santri asal Malaysia, yang belajar di Pesantren Al-Fatah, Desa Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, akan dipulangkan ke negara mereka pada Senin depan, 27 April 2020.
Mereka dipulangkan, setelah hasil rapid test-nya non-reaktif. Tentu saja, protokol COVID-19 akan diterapkan saat proses pemulangan.
Isolasi dan rapid test secara maraton dilakukan oleh tim Gugus Tugas Covid-19 Jatim dan Magetan, terhadap sekira lima ribu santri yang masih ada di Pesantren Al-Fatah, setelah diterima kabar adanya 43 santri di sana terkonfirmasi positif virus Corona, ketika pulang ke Malaysia pekan lalu.
Baca juga: Jumlah Peserta Ijtima Gowa Asal Jateng yang Positif Corona Jadi 36
Hasil rapid test, sementara ini sebanyak 31 santri reaktif. Setelah di-swab 16 santri terkonfirmasi positif Corona, delapan di antaranya asal Malaysia. Mereka yang terkonfirmasi positif, langsung dilakukan isolasi dan perawatan. Sedangkan yang hasil rapid test-nya non-reaktif bakal dievakuasi dan dipulangkan ke Malaysia.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono mengatakan, ada sebanyak 164 santri asal Malaysia, yang akan dipulangkan.
"Baru Senin pagi (27 April 2020), mereka persiapan menuju bandara (dan diterbangkan ke Malaysia dari Juanda) dengan menggunakan pesawat Malaysia Airlines," katanya di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Sabtu malam, 25 April 2020.
Ia menjelaskan, proses pemulangan 164 santri asal Malaysia, itu dilakukan dengan menerapkan protokol COVID-19. Dari Magetan, mereka akan dibawa dengan beberapa bus yang masing-masing berkapasitas 30 penumpang. Masing-masing bus diisi separuhnya, yaitu 15 penumpang. "Setelah itu di-rapid test, kalau negatif diterbangkan dari Bandara Juanda," ujar Heru.