Sahijab – Terlahir tanpa lengan bukan akhir dari segalanya. Inilah yang dilakukan oleh seorang wanita Malaysia bernama Norfarrah Syahirah Shaari.
Wanita 32 tahun itu terlahir tanpa lengan, namun ia berhasil menginspirasi orang lain dengan belajar cara menjahit dengan kakinya. Dan kini, keahliannya tersebut digunakan dalam membantu membuat Alat Pelindung Diri (APD) rumah sakit, dan peralatan pelindung pribadi lainnya untuk melawan COVID-19.
Nantinya, APD yang dibuatnya akan diberikan kepada tim medis yang saat ini berada di garis depan menyelamatkan nyawa selama pandemi virus corona, seperti dikutip Sahijab kutip dari Inquisitr.
Baca Juga: Sulitnya Memakamkan Jenazah Muslim di New York Akibat Virus Corona
Meskipun dia tidak memiliki lengan, tetapi dapat menyelesaikan banyak tugas harian hanya dengan menggunakan kakinya. Bahkan di tengah krisis pandemi global, dia ingin sekali memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkannya, dengan cara yang dia bisa.
Dalam sebuah video yang dibagikan di akun Viral Press di Youtube memperlihatkan, bagaimana Shaari menunjukkan kepada dunia saat ia mengoperasikan mesin jahit dengan kakinya. Dia duduk di lantai di depan mesin, menggunakan jari kakinya untuk merapikan kain. Dia bahkan mampu memegang gunting kecil di kakinya untuk memotong benang.
"Banyak orang bertanya ingin melihat bagaimana saya menggunakan mesin jahit, jadi saya akan menunjukkan kepada Anda metode saya sendiri ketika menjahit dengan kaki saya. Saya merasa sangat termotivasi untuk menjahit APD untuk para frontliner kami," tulisnya dalam keterangan.
Dia kemudian mengucapkan terima kasih kepada para tim medis yang mempertaruhkan nyawa mereka, dan mengorbankan segalanya untuk membantu orang lain.
Baca Juga: Atasi Kelangkaan, Penyandang Disabilitas Produksi Masker​
Shaari berhasil menginspirasi banyak orang dengan membuktikan bahwa jika dia bisa begitu produktif meskipun memiliki keterbatasan. Maka tidak ada alasan untuk tidak membantu orang lain, selama masa pendemi seperti saat ini.
Wanita berhijab adalah bagian dari kelompok sukarelawan di Teluk Intan Community College, yang telah bersatu untuk membuat APD yang nantinya akan disumbangkan ke rumah sakit. Selain membuat alat pelindung, ia juga bisa membuat pakaian sehari-hari untuk dirinya sendiri.