Sahijab – Hingga 3.745 orang dilaporkan telah positif dikonfirmasi terjangkit virus Corona di Jakarta hingga Minggu 26 April 2020.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Dwi Oktavia, dari jumlah itu, 357 di antaranya telah meninggal dunia.
"Sebanyak 338 orang dinyatakan telah sembuh, dari total 3.745 orang kasus positif, dengan jumlah pasien meninggal sebanyak 357 orang," ujar Dwi di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta.
Baca juga: Update Corona 26 April: 8.882 Positif, 1.107 Sembuh, 743 Meninggal
Dwi menyampaikan, dari 3.745 orang yang positif, 1.952 di antaranya saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Selain itu, 1.098 di antaranya saat ini sedang isolasi mandiri di rumah. Ada juga 968 orang yang menunggu hasil tes di laboratorium.
"Sementara, ODP (orang dalam pemantauan) berjumlah 5.947 orang, di mana 5.761 sudah selesai dipantau dan 186 masih dipantau. Sedangkan PDP (pasien dalam pengawasan) sebanyak 5.285 orang, di mana 4.400 sudah pulang dari perawatan dan 885 masih dirawat," ujar Dwi.
Dwi juga mengemukakan, DKI, sudah melakukan rapid test atau tes diagnosa cepat COVID-19 terhadap 72.425 orang. Dari jumlah itu, empat persen atau 2.879 di antaranya dinyatakan positif dan akan mengikuti tes lanjutan untuk semakin mengonfirmasi keberadaan virus.
"Pemprov DKI Jakarta terus melakukan rapid test di enam wilayah Kota/Kabupaten Administrasi DKI Jakarta dan PPKP (Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai)," ujar Dwi.
Sementara itu, kabar baik kembali datang dari Pulau Bali. Sebanyak lima pasien yang sebelumnya positif terjangkit virus Corona dinyatakan sembuh. Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra menjelaskan, lima orang yang dinyatakan sembuh seluruhnya merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang sebelumnya dalam perawatan intensif.
“Jumlah pasien yang telah sembuh secara kumulatif berjumlah 75 orang,” kata Dewa Made Indra, Minggu 26 April 2020.
Sedangkan untuk mereka yang positif terjangkit virus Corona pada Minggu, terdapat penambahan sebanyak tiga orang yang seluruhnya merupakan PMI. “Jumlah kumulatif pasien positif 186 orang,” ujarnya.
Sementara itu, untuk jumlah pasien positif yang dalam perawatan (kasus aktif) sebanyak 107 orang yang tersebar di 10 rumah sakit dan dikarantina di Bapelkesmas. “Jumlah angka positif di Bali, sebagian besar masih didominasi oleh imported case. Sedangkan untuk transmisi lokal, sejumlah 41 Orang,” papar dia.
Transmisi lokal yang masih terjadi, menurut Dewa Made Indra, menjadi indikator masih adanya masyarakat yang tidak mengindahkan atau melakukan upaya pencegahan COVID-19 seperti pemakaian masker, mencuci tangan, physical distancing, dan lainnya. “Untuk itu, sekali lagi, dalam menekan kasus transmisi lokal, maka masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini,” tutur dia.
Jumlah kasus Coronavirus Disease atau COVID-19 di Jawa Timur bertambah 17 pada Minggu 26 April 2020. Kini, total kasus di ujung timur Pulau Jawa itu sebanyak 785. Dari jumlah itu, sebanyak 557 pasien masih dirawat. Sisanya, 140 sembuh dan 88 pasien meninggal dunia.
Ke-17 kasus baru itu tersebar di sebelas kabupaten/kota. Rinciannya, empat kasus masing-masing di Kabupaten Lumajang dan Kediri; dua kasus di Kabupaten Tulungagung; dan satu kasus masing-masing di Kota Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Malang, Kabupaten Mojokerto, Trenggalek, Lamongan, Kota Malang, dan Pacitan.
Sementara itu, di tiga daerah yang mulai Selasa mendatang, 28 April 2020, akan melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Gresik, pada Minggu ini tidak ditemukan kasus baru alias nihil. Kendati begitu, jumlah kasus di Surabaya, tetap tertinggi se-Jatim, yaitu 368 kasus.
Terdapat dua pasien positif yang meninggal dunia pada Minggu, satu dari Kabupaten Lumajang dan satu dari Sidoarjo. Totalnya, kini 88 orang atau setara 11,21 persen. Agak melegakan terdapat dua pasien sembuh baru, semuanya dari Surabaya. "Pasien sembuh 17,3 persen, (total sembuh) 140 orang," kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Sementara itu, untuk pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim, jumlah totalnya 2.681 pasien. Yang masih diawasi 1.383 pasien. Selanjutnya sebanyak 18.350 berstatus orang dalam pemantauan (ODP), tetapi yang masih dipantau 5.908 orang.
Di bagian lain, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Jatim bersama pimpinan dari Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik melakukan pertemuan di Grahadi pada Minggu sore, menyosialisasikan PSBB yang akan diterapkan mulai 28 April 2020 nanti.
Baca juga: Selama PSBB, Masjid Istiqlal Tak Membagikan Takjil