• Photo :
        • Ilustrasi anak makan,
        Ilustrasi anak makan

      Sahijab – Ahli kesehatan anak, dr I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, mengungkap penyebab anak tidak mau makan atau hanya menginginkan satu jenis makanan tertentu saja untuk dimakan.

      “Yang sering kita lihat pada anak-anak yang susah makan itu dikasihnya itu-itu saja. Jadi itu yang membuat anak jadi jatuh ke rasa makanan yang itu-itu saja,” katanya dalam diskusi tentang MPASI dalam memperingati Hari Gizi Nasional, dikutip dari Antara, Kamis, 25 Januari 2024.

      Partiwi mencatat bahwa kebiasaan memberikan satu jenis makanan tertentu kepada anak dapat secara perlahan membuat anak enggan mencoba jenis makanan baru atau menjadi picky eater, yang hanya mau makan dalam jumlah sedikit atau small eater.

      Untuk mengatasi hal tersebut, ia memberikan saran kepada para ibu untuk lebih berani menciptakan variasi makanan pada anak, khususnya saat anak berusia 6-23 bulan atau sedang mengonsumsi Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI).

      Menurutnya, pada periode tersebut, anak sedang mengalami fase kritis dalam belajar dan mengeksplorasi beragam jenis makanan.

      “Karena sebenarnya bayi itu kalau sudah (usia) enam bulan, sebenarnya kasih apa saja bisa. Ya, kasih makanan yang ibunya konsumsi, asal memenuhi proporsi yang dibutuhkan bayi, itu bisa. Jadi tidak usah khawatir, apalagi kalau bayi dari awal kita sudah lihat nih, bayinya akan sulit makan, itu kelihatan biasanya,” ujar Partiwi.

      Selain memperhatikan jenis makanan, ia juga menekankan pentingnya asupan protein baik yang berasal dari sumber nabati maupun hewani dalam makanan anak, agar pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi optimal.

      Dalam konteks yang sama, Mahmud Fauzi, Ketua Tim Kerja Standar Kecukupan Gizi dan Mutu Pelayanan Gizi dan Kesehatan Ibu-Anak (KIA) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, mengungkapkan bahwa kombinasi protein dari sumber hewani dan nabati juga memiliki peran penting dalam mendukung tumbuh kembang anak.

      “Dalam komposisi bahan makanan yang dikonsumsi, kita harapkan untuk anak-anak balita, karena sekarang sedang masa tumbuh kembang, terutama di usia 6-23 bulan itu memang diharapkan proteinnya,” kata Fauzi.

      Selain dua jenis protein tersebut, ia juga menyarankan untuk memberikan buah-buahan kepada anak pada rentang usia tersebut, dengan tujuan untuk meningkatkan selera makan mereka.

      “Karena seperti yang kita kenal, makanan itu ada yang sebagai sumber zat untuk energi, ada yang sumber zat pembangun yang biasa disebut dengan protein, kemudian satu lagi adalah zat pengatur yang berasal dari sumber-sumber sayur dan buah,” jelasnya.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan