• Photo :
        • Ilustrasi virus corona yang dirancang oleh Centers for Disease Control and Prevention (DCD) Amerika,
        Ilustrasi virus corona yang dirancang oleh Centers for Disease Control and Prevention (DCD) Amerika

      Sahijab – Kasus pandemi Covid-19 terus menaik. Sudah lebih dari tiga juta warga dunia terinfeksi virus ini. Jumlah yang meninggal dunia sudah lebih dari 200 ribu.

      Menurut laporan worldometers.info, hingga Selasa, 28 April 2020, sebanyak 3.064.830 warga dunia positif terinfeksi virus Corona. Dari angka tersebut, jumlah yang meninggal dunia mencapai 211,609 kasus, sedangkan jumlah yang berhasil sembuh sebanyak 922,397 kasus. 

      Saat ini kasus aktif di seluruh dunia sebanyak 1,930,824 kasus, dengan 1,874,524 (97%) berada dalam kondisi stabil, sementara 56,300 (3%) lainnya berada dalam kondisi kritis. 

      Dari tiga juta kasus infeksi Corona di seluruh dunia, Amerika Serikat menyumbang sepertiganya. Menurut laporan worldometers.info, warga Amerika Serikat yang terinfeksi virus Corona sudah mencapai 1,010,507 kasus, dengan jumlah kematian mencapai 56,803 kasus. Angka ini masih berpotensi bertambah karena Amerika terus melakukan tes pada warganya, dan masih ada penambahan kasus baru dari hasil tersebut.

      Menurut catatan worldometers, sudah 5,696,928 warga Amerika yang melakukan tes. Angka ini termasuk tinggi dibanding negara lain. Selain Amerika, negara lain yang termasuk tinggi dalam melakukan tes pada warganya adalah Rusia, yaitu sebanyak 3,019,434 warganya sudah melakukan tes, dan Jerman yaitu sebanyak 2,072,669 warganya sudah melakukan tes. 

      Baca juga: Anies Baswedan Minta Warga Jakarta Tak Bagikan Sedekah di Jalanan

      Angka kematian di Amerika juga paling tinggi dibanding negara lain. Angkanya mencapai dua kali lipat dibanding Italia, Spanyol, dan Prancis. 

      Kasus Covid-19 pertama kali terdeteksi di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China pada pertengahan Desember 2019. Kasus ini dengan cepat merebak setelah virus bermutasi dan membuat penularan terjadi antar manusia. Wuhan melakukan lockdown pada 23 Januari 2020, sementara itu virus dilaporkan telah mulai menyebar ke berbagai negara. 

      Kasus pertama di Amerika dideteksi pada 22 Januari 2020. Awalnya hanya lima warga AS yang baru pulang dari luar negeri yang terinfeksi, namun kasus kemudian terus menyebar. Hingga hari ini, sekitar tiga bulan setelah kasus pertama di AS angkanya meningkat pesat hingga berkali-kali lipat.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan