Dr. Hanny juga menjelaskan bahwa kulit bayi dan lansia memiliki kemiripan yang signifikan. Keduanya memiliki struktur kulit yang belum atau tidak lagi optimal. "Pada bayi, skin barrier belum matang, sehingga transepidermal water loss atau penguapan air lebih tinggi. Di sisi lain, lansia mengalami penipisan kulit dan kehilangan bantalan lemak, sehingga kulitnya juga sangat sensitif," ungkapnya.
Artinya, perawatan kulit perlu disesuaikan dengan usia dan kondisi genetik. Pelembap adalah kebutuhan utama, terutama bagi bayi dan lansia. Produk pelembap yang mengandung bahan seperti koloidal oats, ceramide, dan natural moisturizing factor kini menjadi solusi pilihan untuk merawat kulit sensitif dari dalam.
Caca Tengker, seorang selebriti dan mom influencer, berbagi pengalamannya merawat anaknya yang mengalami dermatitis atopik sejak kecil. "Anak saya, Aruni, berusia 4 tahun. Dia memiliki kulit yang sangat kering, dan saat eksimnya kambuh, dia sering menggaruk hingga luka.
Malam sebelum acara, dia terus meminta saya untuk menggaruknya, sampai akhirnya dia sendiri yang ingatkan saya untuk menggunakan pelembap yang biasa dia pakai," cerita Caca.
Awalnya, Caca harus membeli produk pelembap dari luar negeri karena belum tersedia resmi di Indonesia. Namun, kini ia merasa lega karena produk yang cocok untuk keluarganya, terutama Aruni, sudah tersedia secara lokal. "Sebagai orang tua, rasanya tenang banget saat anak tidur nyaman.