Dalam dunia kerja, tekanan, persaingan, dan intrik politik adalah hal yang umum. "Leo di Februari" mengajarkan bahwa perusahaan yang baik bukan hanya berfokus pada hasil instan, tetapi juga menghargai proses, kerja sama, dan pertumbuhan para karyawan. Penting untuk memilih lingkungan kerja yang sehat dan sesuai dengan nilai diri kita. Di belahan bumi mana pun, tidak ada pekerjaan yang 100% mulus dan nikmat. Ada selalu tantangan yang harus dihadapi.
Koneksi atau "ordal" (orang dalam) selalu ada di perusahaan hingga pemerintahan. Beberapa karakter dalam serial ini memiliki akses melalui kenalan atau keluarga, seperti Feby dan Astra (Vonny Felicia). Namun, ingatlah bahwa koneksi bukan segalanya. Di atas koneksi, ada kompetensi. Memiliki koneksi yang baik harus dibarengi dengan keahlian dan tanggung jawab profesional.
Dalam dunia kerja, pintar dan cepat saja tidak cukup. Profesionalisme adalah yang utama. Serial ini menampilkan situasi-situasi dilematis, seperti keputusan Feby memalsukan ijazah, persaingannya dengan rekan kerja, dan tekanan dari Leo. Dunia kerja terus menguji prinsip dan nilai yang kita pegang. Pilihan-pilihan kecil bisa berdampak besar pada reputasi dan masa depan. Anggaplah ini sebagai ujian profesionalisme.
Country Head WeTV Indonesia, Febriamy Hutapea, mengatakan bahwa "Leo di Februari" bukan hanya cerita fiksi tentang kehidupan perkantoran, tetapi juga refleksi realita anak muda yang sedang merintis karier. Melalui karakter-karakternya, serial ini menegaskan bahwa integritas, kejujuran, dan kerja keras tetap relevan, meskipun seringkali tidak instan membuahkan hasil.