Cinta Laura mengkritik tambang nikel di Raja Ampat pada 8 Juni 2025, menyoroti dampak lingkungan yang mengejutkan dan mengancam kehidupan masyarakat setempat.
Cinta Laura, salah satu artis Indonesia yang peduli akan isu lingkungan, telah mengkritik aktivitas tambang nikel di Raja Ampat, Papua. Melalui video yang diunggah di akun Instagram terverifikasi pada 8 Juni 2025, Cinta Laura menyoroti risiko serius yang ditimbulkan oleh penambangan di wilayah tersebut.
Raja Ampat dikenal sebagai salah satu surga terakhir dunia, dengan keindahan alam yang luar biasa. Cinta Laura menekankan bahwa daerah ini merupakan anugerah yang harus dijaga dengan baik. "Raja Ampat adalah surga yang harus kita syukuri. Namun, saat ini, perusahaan tambang sedang merusak hutan, mencemari air, dan membahayakan terumbu karang," ungkap Cinta Laura.
Cinta Laura menjelaskan bahwa dampak dari penambangan nikel tidak hanya berdampak pada flora dan fauna, tetapi juga pada masyarakat setempat. "Masyarakat di sekitar Raja Ampat mulai merasakan dampak negatif. Air bersih semakin sulit didapatkan, nelayan tidak lagi mendapatkan hasil tangkapan, dan hutan-hutan sakral diratakan," katanya.
Artis kelahiran Jakarta, 17 Agustus 1993, ini juga menyoroti aspek moral disengagement. "Kita cenderung membenarkan hal-hal yang seharusnya tidak dapat dibenarkan. Alasan seperti 'ini demi pembangunan nasional' atau 'negara lain juga melakukan hal serupa' hanya menutupi kebenaran yang sebenarnya," tegas Cinta Laura.
Cinta Laura bukan satu-satunya selebriti yang peduli akan isu ini. Banyak artis dan tokoh publik lainnya juga telah menyuarakan keprihatinan mereka melalui media sosial. Gerakan #SaveRajaAmpat semakin ramai, menunjukkan bahwa masyarakat peduli akan keberlanjutan lingkungan.
Dalam video tersebut, Cinta Laura mengajak masyarakat untuk lebih peduli dan bertindak. "Kita harus bertanya, kemajuan untuk siapa? Apakah ini benar-benar membawa manfaat bagi semua pihak, atau hanya menguntungkan segelintir orang?" ujarnya.
Cinta Laura berharap bahwa suara-suara peduli ini dapat didengar oleh pemerintah dan pihak-pihak yang berwenang, sehingga langkah-langkah konservasi dapat segera dilakukan untuk menyelamatkan Raja Ampat.