Para pembicara optimistis bahwa keberlanjutan akan menjadi poros utama dalam pendidikan, teknologi tekstil, dan perilaku konsumsi. "Desain bukan hanya soal estetika, tapi juga etika. Setiap keputusan kreatif memiliki konsekuensi," ujar Dr. Olivia. Yuan menambahkan, "Even small steps can lead to big impact in the future."
Sesi tanya jawab berjalan aktif. Salah satu pertanyaan mengangkat perkembangan praktik keberlanjutan di Tiongkok. Yuan menjelaskan bahwa semakin banyak pabrik di Tiongkok yang mengadopsi sistem produksi ramah lingkungan, termasuk pengelolaan limbah air dan pengurangan emisi karbon, serta berkembangnya jaringan pemasok bahan baku berkelanjutan.
Lebih dari sekadar forum diskusi, talkshow ini menjadi ruang kolaborasi nilai, budaya, dan visi bersama untuk menciptakan masa depan fashion yang lebih manusiawi dan berkelanjutan. Fashionology 2025 menunjukkan bahwa masa depan industri ini tidak hanya dibentuk oleh pelaku industri dan desainer, melainkan oleh semua pihak—termasuk konsumen, pendidik, dan komunitas global—yang bersedia mengambil bagian dalam perubahan positif.