Sari, diperankan oleh Kinaryosih, tumbuh besar bersama ibunya di sebuah kampung. Ia dikenal sebagai anak tomboi yang suka membuat ulah. Beranjak dewasa, Sari diyakini sebagai keturunan "murni" untuk meneruskan predikat penari ledek utama. Meskipun awalnya tidak tertarik, Sari akhirnya menyadari bahwa ia memiliki saingan untuk posisi tersebut.
Santika, ibu Sari, diperankan oleh Teuku Rassya, adalah mantan penari ledek utama yang terkenal di Selatan Jawa. Kini, pamornya telah meredup, dan ia menjanda. Santika percaya bahwa Sari adalah keturunan murni yang akan menjadi penari ledek berikutnya. Namun, hidup mereka tidak pernah tenang karena sering menerima santet dari musuh-musuh mereka.
Said, diperankan oleh Donny Alamsyah, adalah sahabat sejati Sari. Sejak kecil, ia bergaul karib dengan Sari dan diam-diam jatuh cinta padanya. Setelah menimba ilmu agama di pesantren, Said kembali ke desa dan terkejut melihat perubahan warga yang kini menyembah Danyang Laut Selatan. Said berusaha menyelamatkan Sari dari bahaya.