Ahmad Dhani siapkan pesta ngunduh mantu Al-Ghazali bertema Javanese Royal Wedding di Jakarta Convention Center, dihadiri 3.500 tamu dengan dress code busana adat Jawa.
Ahmad Dhani kembali menjadi sorotan publik setelah pernikahan putranya, Al-Ghazali, dengan Alyssa Daguise pada 16 Juni lalu. Kini, ia tengah bersiap menggelar pesta ngunduh mantu yang dijadwalkan pada Kamis, 19 Juni 2025, di Assembly Hall Jakarta Convention Center (JCC), Senayan. Acara ini direncanakan sebagai puncak dari rangkaian pernikahan yang telah berlangsung.
Pesta ngunduh mantu ini akan mengangkat tema Javanese Royal Wedding, dengan sentuhan budaya Jawa yang kental dan nuansa kerajaan. Ahmad Dhani menekankan bahwa seluruh konsep dan pembiayaan acara berasal dari dana pribadinya, tanpa bantuan sponsor. "Kayaknya bakal termegah sepanjang masa deh. Semua pure dari saya. Budget-nya setara satu mobil mewah Eropa," ujar Dhani dalam video YouTube SCTV.
Acara ini akan dihadiri oleh 3.500 tamu undangan, yang diminta untuk mengenakan dress code busana adat Jawa. Seluruh personel band Dewa 19 juga akan tampil dengan pakaian tradisional sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya. "Semua Dewa pakai baju Jawa. Tamu pun wajib pakai busana Jawa. Dari siraman, akad, sampai resepsi semuanya serba adat," ujar Dhani.
Berbagai unsur budaya Jawa akan hadir dalam acara ini, mulai dari elemen khas Lasem, Yogyakarta, hingga Ponorogo. Nuansa kerajaan Jawa akan terasa di setiap sudut venue pesta, mulai dari dekorasi hingga musik. "Namanya Javanese Royal Wedding, ya unsur-unsur keraton semuanya ada. Pasti beda dari yang lain," kata Dhani.
Pesta ngunduh mantu ini bukan hanya tentang kemewahan, tetapi juga menjadi simbol penghormatan keluarga terhadap adat dan peran orang tua dalam prosesi pernikahan. Ahmad Dhani menekankan bahwa acara ini dirancang bukan hanya megah, tetapi juga bermakna. "Ini adalah malam puncak yang kami rancang dengan penuh cinta dan hormat," ujarnya.
Keputusan untuk melibatkan berbagai unsur budaya serta mengedepankan struktur keluarga tradisional memperkuat nilai dari acara ini. Ngunduh mantu bukan hanya soal kemewahan, tetapi juga soal identitas dan warisan budaya. Acara ini menjadi kombinasi antara kemewahan modern dan warisan budaya lokal yang ditampilkan dalam bentuk paling maksimal.