Jam Tangan Al Ghazali menjadi sorotan pada 2 momen terpenting hidupnya, siraman dan resepsi pernikahan, dengan gaya elegan dan tidak berlebihan.
Dalam setiap penampilan publik, jam tangan sering kali menjadi penanda status, selera, dan karakter seseorang. Al Ghazali, putra dari musisi ternama dan ayah tiri Irwan Mussry—pemilik dealer resmi Rolex Indonesia—menunjukkan bahwa kemewahan bisa ditampilkan dengan cara yang elegan dan tidak berlebihan. Salah satu momen penting dalam hidupnya adalah prosesi siraman, di mana ia tampil dengan gaya tradisional yang modern.
Pada prosesi siraman, Al Ghazali memilih tampil dalam baju putih formal dengan bordir halus yang terinspirasi dari atasan tradisional pria Indonesia. Potongan slim-fit dan kerah tertutup menambahkan kesan rapi dan bersahaja, serasi dengan makna spiritual dari momen sakral ini. Sebagai pelengkap, ia mengenakan Tag Heuer Monaco—jam tangan ikonik berbentuk kotak dengan finishing mengkilap yang khas.
Desain retro-modern dari Monaco selaras dengan estetika busananya yang menggabungkan tradisi dan modernitas. Bentuk geometris jam ini berpadu apik dengan motif bordir pada baju, menciptakan harmoni visual yang berkelas namun tidak mencolok. Harga jam ini ditaksir mencapai Rp80 juta, namun justru kekuatan desain klasik dan sentimental yang menjadi daya tarik utamanya.
Menurut Lucky Chandra, konten kreator yang gemar membahas jam tangan artis, Monaco bukan hanya pelengkap gaya, tapi juga statement tentang kepribadian yang menghargai nilai-nilai mendalam. Jam tangan ini membawa nuansa maskulin dan vintage, cocok untuk menekankan nilai-nilai kultural dalam prosesi siraman. Monaco menjadi simbol dari elegansi dan kearifan lokal yang dipadukan dengan sentuhan modern.
Saat resepsi pernikahan, Al Ghazali memilih gaya yang jauh lebih bold dan berkelas. Ia mengenakan tuxedo putih bersih dengan detail satin di bagian kerah, dipadukan dengan bowtie hitam klasik. Gaya black-tie ini menunjukkan formalitas dan glamor tinggi yang sesuai untuk acara sebesar resepsi.
Dalam momen ini, ia menggunakan Rolex Deepsea—jam tangan sport ikonik dengan casing besar dan bracelet logam stainless steel. Deepsea adalah bagian dari lini profesional Rolex, dirancang untuk ketahanan ekstrem, namun dalam konteks fashion, ia memberikan kesan gagah, berani, dan powerful. Pilihan ini menunjukkan sisi dominan dari Al sebagai pria dewasa dalam momen penuh makna.
Harga Rolex Deepsea berada di kisaran Rp160 juta, namun Al tetap terlihat low-key tanpa aksesori berlebihan. Menurut pemilik akun Instagram @luckchan, Al Ghazali bisa dikatakan sebagai sosok low profile, karena memilih jam tangan mewah namun harganya cukup terjangkau untuk kalangan selebriti papan atas. Gaya rambut rapi dan minim aksesori memperkuat jam tangan sebagai pusat perhatian utama.
Menurut Lucky Chandra, pilihan Al cukup bijak dan tidak berlebihan, meski ia memiliki akses terhadap jam tangan yang jauh lebih mahal. Dengan latar belakang sebagai anak dari musisi ternama dan ayah tiri Irwan Mussry, Al bisa saja tampil mencolok jika ingin. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Pilihannya mencerminkan selera elegan dan tidak berlebihan.
Dari perspektif fashion enthusiast, langkah Al adalah bentuk sophisticated minimalism. Ia menunjukkan bahwa memilih jam tangan bukan soal harga semata, tapi tentang pesan yang ingin disampaikan. Gaya Al seolah menyampaikan; kemewahan sejati adalah yang tidak perlu diteriakkan. Pemilihan jam tangan Tag Heuer Monaco dan Rolex Deepsea menandai dua sisi dari gaya Al Ghazali yang saling melengkapi. Monaco dengan bentuk kotaknya menghadirkan nuansa klasik dan sentimental, cocok untuk momen intim, sementara Deepsea memberikan kesan gagah dan powerful, ideal untuk acara formal.