*Buku Connie Rahakundini Bakrie, "Negara Berkesadaran," menawarkan 10 insight penting untuk membangun kesadaran kolektif Indonesia dan membentuk masa depan yang lebih baik.
Prof. Dr. Connie Rahakundini Bakrie, seorang akademisi terkemuka yang kini tinggal di Rusia, baru saja meluncurkan buku terbarunya berjudul "Negara Berkesadaran: Dari Mimpi Peradaban Menuju Kelahiran Bangsa Berkesadaran." Buku ini bukan hanya karya tulis, melainkan sebuah seruan untuk membangkitkan kesadaran kolektif bangsa.
Connie menekankan bahwa kekuatan bangsa terletak pada kesadarannya, bukan hanya pada kekuatan ekonomi atau militer. Dalam peluncuran buku ini, Connie menyatakan, "Buku ini adalah doa panjang untuk Indonesia. Jika kebenaran dan cinta kasih dilarang, maka kita semua telah kehilangan arah. Tapi saya percaya, bangsa ini terlalu besar untuk takut pada kesadaran."
Buku ini menggunakan pendekatan TEPIDOIL (Teknologi, Ekonomi, Politik, Ideologi, Demografi, Organisasi, Informasi, dan Lingkungan) untuk menawarkan visi masa depan Indonesia yang lebih terintegrasi. Konsep ini didukung oleh nilai-nilai Pancasila, pemikiran Soekarno, serta kearifan lokal dan warisan peradaban dunia.
Connie menekankan bahwa kekuatan bangsa terletak pada kesadarannya, bukan hanya pada kekuatan ekonomi atau militer. Buku ini ditulis dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris, agar pesan dan gagasannya dapat menjangkau khalayak luas, baik di dalam negeri maupun di pentas internasional.
Proses penulisan buku ini dimulai pada awal tahun 2022, bersamaan dengan keikutsertaan Connie dalam berbagai forum strategis global. Di tengah ketegangan geopolitik, ia mengamati dinamika kepemimpinan Presiden Putin di Rusia dan menemukan inspirasi bahwa kekuatan terbesar sebuah bangsa terletak pada tingkat kesadarannya.
Buku ini merupakan hasil dari lebih dari 30 tahun pengalaman Connie dalam dunia pertahanan, geopolitik, dan hubungan internasional. Buku ini tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga menggabungkan perenungan filosofis dan percakapan lintas budaya.
Dengan pendekatan ini, Connie berharap dapat memberikan perspektif baru dalam memahami kedaulatan, pertahanan, pendidikan, dan hubungan antar-manusia di Indonesia. Tujuan utama penulisan buku ini adalah untuk membangkitkan kesadaran kolektif bangsa Indonesia.
Connie mengajak masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia yang adil, sejahtera, damai, dan beradab. Ia percaya bahwa kesadaran kolektif dapat menjadi fondasi yang kuat untuk membangun masa depan bangsa yang lebih baik.
Menanggapi kemungkinan pelarangan atau sensor atas buku ini, Connie menjelaskan, "Buku ini adalah doa panjang untuk Indonesia. Jika kebenaran dan cinta kasih dilarang, maka kita semua telah kehilangan arah." Pernyataan ini menunjukkan komitmennya untuk terus berjuang demi kesadaran dan kebenaran di tengah tantangan yang ada.
Buku ini diterbitkan dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris, untuk memastikan pesan dan gagasannya dapat menjangkau khalayak yang lebih luas. Dengan demikian, buku ini bukan hanya menjadi bacaan di dalam negeri, tetapi juga diharapkan dapat memperkenalkan wajah Indonesia baru di pentas internasional.
Connie ingin menunjukkan bahwa Indonesia bukan hanya kuat secara geopolitik, tetapi juga tercerahkan secara spiritual. Melalui buku ini, ia berharap dapat menginspirasi generasi mendatang untuk lebih memahami makna sejati berbangsa dan bernegara.
Dengan peluncuran buku ini, Connie Rahakundini Bakrie mengajak kita semua untuk merenungkan kembali arah dan tujuan bangsa, serta pentingnya kesadaran kolektif dalam membangun masa depan yang lebih baik untuk Indonesia.