Cerita "Roman Dendam" berpusat pada Tiana (Tatjana Saphira), seorang wanita yang hidup dengan luka lama yang belum sembuh karena kematian orangtuanya yang misterius dan diduga dibunuh. Dalam pencarian jawaban, ia menemukan satu nama: Barli (Abimana Aryasatya), mantan pembunuh bayaran yang kini hidup dalam bayang-bayang penebusan dosa. Awalnya, Tiana berniat membalas dendam, tetapi niat itu perlahan berubah saat ia menemukan bahwa Barli juga adalah pion dari konspirasi besar.
Konflik mulai bergeser. Alih-alih saling menghancurkan, Tiana dan Barli mulai bekerja sama untuk mengungkap kebenaran di balik kematian yang melibatkan tokoh politik besar dan jaringan kejahatan yang tak terbayangkan. Namun, kepercayaan tidak datang dengan mudah, apalagi ketika cinta mulai muncul di tengah dendam dan ketidakpercayaan.
Setiap episode akan membawa penonton masuk lebih dalam ke konflik batin Tiana dan masa lalu kelam Barli. Hubungan mereka tidak pernah sederhana antara saling menyelamatkan atau saling menghancurkan. Ketegangan dibangun perlahan dengan narasi penuh teka-teki dan ancaman dari pihak yang tidak ingin masa lalu terungkap.
Konflik personal dipadukan dengan tensi politik dan aksi berbahaya. Di balik semua itu, muncul pertanyaan penting: apakah cinta bisa tumbuh dari dendam? Atau semuanya hanyalah permainan yang berujung pengkhianatan?
Dengan kualitas sinematik yang kuat, "Roman Dendam" tampil seperti film layar lebar yang dibagi dalam delapan bagian. Adegan aksi, pengambilan gambar, dan musik latar dirancang untuk membangun atmosfer mencekam sekaligus emosional. Tatjana dan Abimana tampil all-out dalam menghidupkan dua karakter yang penuh lapisan luka, rahasia, dan perasaan yang belum selesai.