• Photo :
        • Ilustrasi Hollywood,
        Ilustrasi Hollywood

      REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES — Dalam artikel yang ditulis Sue Obeidi, Direktur Biro Hollywood dari Muslim Public Affairs Council (MPAC), dan Sami Khan, penulis skenario dan pembuat film Hollywood mengatakan, era inklusivitas ini merupakan momentum bagi kelompok minoritas untuk menerima gambaran positif dalam industri hiburan, termasuk Muslim.

      "Saat bangsa menuju era baru bersama Biden dan Harris, Hollywood harus terus mendukung Muslim di seluruh industri termasuk membawa lebih banyak cerita dan gambaran otentik kepada penonton," tulisnya yang dikutip di News Busters, Rabu (18/11).

      Obeidi dan Khan melanjutkan dengan mengatakan, “Bagi Muslim Amerika dan komunitas terpinggirkan lainnya selama empat tahun terakhir adalah waktu yang paling sulit. Sementara itu, Hollywood secara historis menggambarkan Muslim sebagai "orang jahat" di TV dan film, kami belum pernah mengalami demonisasi Muslim secara terang-terangan yang berasal langsung dari kantor paling kuat dan berpengaruh di dunia," tulis mereka menambahkan.

      Industri perfilman cukup sering menggambarkan Muslim sebagai kelompok teroris, seperti pada film Zero Dark Thirty yang menampilkan orang Amerika sebagai protagonis sedangkan teroris Muslim adalah antagonis. Itu jelas bertentangan dengan nilai Islam yang tidak membenarkan terorisme, tulisnya.

      Contoh lain tergambar pada karakter Muslim di tayangan televisi serial, Anatomi ABC Grey dan Legenda Masa Depan CW. Dimana NBC membuat sejarah dengan transplantasi dengan memilih aktor Muslim, Hamza Haq, untuk memerankan seorang Muslim sebagai karakter utama untuk pertama kalinya.

      "Kami juga melihat terobosan narasi Black-Muslim dengan Nijla Mu’min"s Jinn dan Lena Waithe’s The Chi. Dan kami telah melihat rom-com LGBTQ Muslim Amerika pertama di Buka Puasa Mike Mosallam. Sembilan tahun lalu, Mosallam membuat dan memproduksi reality show Muslim pertama di TLC"s All-American Muslim," jelasnya.

      "Bukankah keyakinan Muslim secara inheren anti-LGBTQ? Apakah orang-orang ini lebih tertarik untuk memasukkan Muslim atau melanjutkan agenda kiri? Terlepas dari itu, sepertinya sudah ada banyak penyertaan. Apakah Muslim terpinggirkan di layar?," sambungnya.

      Berita Terkait :

      Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.

  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan