Sahijab – Isu keberlanjutan telah menjadi perhatian utama masyarakat Indonesia, termasuk di industri fashion. Namun, tidak dapat disangkal bahwa menerapkan konsep keberlanjutan ini menjadi tantangan yang besar dalam dunia fashion. Mengapa demikian?
Yadnya Seni, pendiri dan arsitek dari Style Seratus Kapas, mengungkapkan bahwa salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh industri fashion dalam menerapkan konsep keberlanjutan bukanlah masalah edukasi.
“Masalah terberat itu bukan edukasi untuk mengerti sustainable. Masalah terberat adalah membuat orang peduli. Jadi, orang dikasih tau teori sustainability “oh ya bagus-bagus” tapi belum tentu beli,” ungkap Yadnya Seni di acara Fashion Talks Ganara Road to Plaza Indonesia Fashion Week, di Ganara Art, Plaza Indonesia, Jakarta, dikutip dari VIVAcoid.
Wanita yang akrab disapa Seni itu lebih lanjut menyatakan lebih lanjut bahwa selama 20 tahun terlibat dalam industri fashion, dia mengakui kesulitan besar untuk mengurangi konsumerisme di kalangan para penggemar fashion.
“Pokoknya begitu suka berpenampilan sesuatu apalagi yang aneh, kepala akan muter terus. Pada akhirnya aku berhenti berpikir bagaimana cara membuat orang gak beli baju karena itu gak mungkin,” tuturnya.
“Akhirnya, Seratus Kapas melihat produk pertama kita adalah untuk menghadirkan future yang sustainable. Jadi produknya produk baru tapi fabric-nya sustainable,” sambungnya.