• Photo :
        • Ilustrasi Ibadah,
        Ilustrasi Ibadah

      Sahijab – Seorang mukmin sudah seharusnya membenamkan sifat atau sikap sombong dan angkuh. Kesombongan, berasal dari kata sombong, juga angkuh, takabur, arogan, congkak, dan tinggi hati, merupakan suatu perasaan atau emosi dalam hati yang dapat mengacu pada dua makna umum.

      Jadi, jangan sombong. Muhsin Hariyanto, Dosen Tetap FAI UMY, seperti dikutip Sahijab dari Suara Muhammadiyah, ada pepatah Jawa yang menyatakan: “Asu Gedhe Menang Kerahe”, yang sering diterjemahkan, yang besar akan selalu menang, dan –pengertian sebaliknya– yang kecil akan selalu kalah. Benarkah?

      Padahal Allah telah menegaskan “…Betapa banyak terjadi, golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah…”, sebagaimana firman-Nya dalam Qs al-Baqarah [2]: 249: “… kam min fiatin qalîlatin, ghalabat fiatan katsîratn bi idznillâh …”.

      Pernyataan Allah di ayat tersebut, menegaskan bahwa dengan izin-Nya, “siapa pun akan bisa menang,” dan –sebaliknya– ketika Dia berkehendak mengalahkan siapa pun, tidak ada satu pun makhluk yang bisa menghalanginya.

      Baca juga: Waspada Sikap Sombong, Bisa Menjadi Penghalang Masuk Surga

      Dan, sejarah tmembuktikannya, betapa banyak orang yang semula diremehkan, ternyata bisa mengalahkan orang-orang yang sombong. Dan, takdir Allah itu tidak hanya berlaku untuk orang-orang yang beriman di masa lalu, tetapi juga ‘bisa’ berlaku untuk siapa pun di masa sekarang dan di masa mendatang.

      Sementara itu, pada satu kisah –dalam tafsir Qs al-Fîl–  tentang ‘Kekalahan Pasukan Gajah.’ Dalam kisah itu diceritakan bahwa kekalahan Pasukan Gajah yang dipimpin oleh Abrahah, yang berencana menyerang Ka’bah, justru diserang sekelompok Burung Kecil: Ababil. Dan, peristiwa itu benar-benar terjadi dengan izin Allah.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan