• Photo :
        • Ilustrasi diet.,
        Ilustrasi diet.

      Sahijab – Diet OCD atau Obsesive Corbuzier Diet memang diperkenalkan oleh Dedi Corbuzier. Diet ini sempat sangat populer sekitar tiga tahun lalu dan sampai sekarang masih banyak yang melakukannya. 

      Sebenarnya diet yang dilakukan oleh Dedi ini bukan hal baru, tapi Dedi mempopulerkannya di sini. Dikutip dari Livescience.com,  diet OCD dikenal sebagai program penurunan berat badan dengan cara berpuasa atau intermittent fasting. Tapi puasa di sini berbeda dengan puasa Ramadhan. Puasa dalam program diet OCD dibuat lebih lama, yaitu 16 jam dan dibolehkan makan selama empat jam. 

      Namun Dedi Corbuzier membuatnya secara bertahap sehingga terbagi menjadi beberapa jendela makan. Mulai dari delapan jam, enam jam, hingga akhirnya empat jam makan. 

      Diet OCD ini berkaitan dengan human growth hormon (HGH), yaitu hormon pertumbuhan tubuh. Saat seseorang berusia 30 tahun, HGH-nya hanya tersisa 50 persen. Itulah yang menyebabkan kulit keriput, rambut memutih, dan badan cenderung lebih gemuk. Namun, menurut Deddy, dengan puasa minimal 16 jam, penyusutan HGH akan berbalik arah, alias meningkat. Bila HGH tinggi, tubuh akan lebih mudah dibentuk.

      Dikutip dari halodoc.com, ketika kamu berpuasa tiga jam setelah makanan terserap oleh tubuh, tubuh memasuki fase postab-sortive. Di fase ini, kadar gula mulai turun. Nah, untuk memenuhi kebutuhan energi, tubuh akan menggunakan cadangan energi yang dihasilkan di dalam organ hati. Menurut Deddy, pola puasa yang ia lakukan selama empat bulan berturut-turut ini membuat lemak di dalam tubuhnya berubah menjadi otot yang lebih mudah dibentuk.

      Menurut para pakar dari Salk Institute di San Diego, Amerika Serikat time-restricted feeding (TRF) atau pengaturan waktu makan yang memungkinkan seseorang makan sesuai yang diinginkan dengan mengikuti pola waktu yang terjadwal punya banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.

      Selain memangkas berat badan, program TRF ini juga diklaim bisa menurunkan risiko diabetes. Kini, para pakar tersebut masih menerapkan metode mengatur waktu makan mirip puasa dalam hidupnya. Dirinya melakukan sarapan pada pukul 07.00 dan makan malam pada pukul 19.00. 

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan