• Photo :
        • ilustrasi cermin,
        ilustrasi cermin

      Sahijab – Narsis kini menjadi istilah yang populer untuk menggambarkan seseorang yang senang menampilkan diri sendiri, juga memuji berlebihan dirinya sendiri.

      Psikolog ternama Sigmund Freud mendefinisikan narsis sebagai gangguan kepribadian. Ia menyebut gangguan kepribadian tersebut sebagai  narsistik (narcissistic personality disorder/NPD). Narcissistic personality disorder ini sebenarnya hanya dimiliki oleh 1 persen penduduk dunia.

      Namun, banyak yang menyederhanakan istilah narsis sebagai orang yang senang pamer dan butuh pengakuan akan eksistensinya di jagad maya atau dunia nyata. Dalam Islam, narsis yang dimaksud kebanyakan orang dikategorikan sebagai ujun. 

      Ujub adalah sifat yang terlalu mengagumi diri sendiri atas semua kebaikan yang ada dalam dirinya. Orang yang ujub biasanya lupa bahwa semua yang ia miliki adalah pemberian Allah SWT. 

      Baca juga: 5 Bahan Ini Ampuh Basmi Ketombe 

      Sifat ujub bisa muncul ketika seseorang berhasil mendapat pencapaian penting dalam hidup. Sukses dalam karier dan pekerjaan, mendapat banyak pujian, berada di posisi terhormat, sadar diri akan kecantikan, memiliki keterampilan yang lebih pandai dibanding orang lain, dan seterusnya. 

      Ujub dalam Islam termasuk dalam perbuatan yang tercela. Ujub bisa membinasakan hati dan kehidupan seorang Muslim. Sebab, orang yang ujub sering kali lupa, apa yang dimiliki sekarang ada peran dan campur tangan Allah SWT dalam hidupnya. 

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan