• Photo :
        • Ilustrasi iblis.,
        Ilustrasi iblis.

      Sahijab – Seringkah, kita mendengar bisikan yang kerap bertentangan dengan hati nurani kita sendiri? Ingin berbuat kebaikan, tetapi ada yang mendorong kita untuk berbuat sebaliknya.

      Ketika kita berbuat dosa, tiba-tiba ada yang berbisik, tidak perlu khawatir, besok masih bisa bertobat. Atau, terkadang Anda yang berbisik, untuk mencari-cari pembenaran yang Anda lakukan, hingga perbuatan yang dilakukan, seolah-olah tidak menyalahi syariat.

      Inilah bisikan yang berasal dari setan. Setan menjerat siapa saja, dalam perangkapnya. Para koruptor yang telah merampas harta negara, dibisiki setan, untuk tidak merasa bersalah dengan apa yang dilakukannya, karena demi kepentingan partai dan rakyat. Atau sang koruptor dibisiki setan, agar tidak lagi merasa berdosa, karena dosa sudah terhapus dengan banyak bersedekah, apalagi sudah berkali-kali melakukan ibadah haji.

      Baca juga: Tiga Ikatan Bisikan Setan​

      Tujuan yang baik, harus diawali dengan niat dan cara yang baik pula. Karena, sungguh jelas bedanya antara yang hak dan yang batil. Ingatlah metode setan, antara lain dengan cara mencampuradukan antara yang hak dan yang batil.

      Sungguh tidak akan muncul kemaslahatan, jika dua hal yang bertentangan ini disatukan. Para ulama pun membuat kaidah, jika perkara hak berkumpul dengan perkara batil, perkara yang batil yang akan menang.

      Allah Ta’ala menegaskan dalam firmanNya, yang artinya: “dan janganlah kamu campuradukkan yang hak dengan yang batil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui”. (QS  al Baqarah :42)

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan