• Photo :
        • Ilustrasi punya banyak uang.,
        Ilustrasi punya banyak uang.

      Sahijab – Selama ini kita mungkin beranggapan, memiliki harta banyak sebaiknya dihindari. Ada yang beralasan karena takut hisab, takut tak bisa mempertanggungjawabkan harta yang dimiliki, juga menganggap memiliki harta banyak akan mendekatkan pada neraka.

      Tapi pendapat berbeda disampaikan oleh ulama terkenal KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang  biasa dipanggil Gus Baha. Menurut Gus Baha, sangat penting bagi kiai, orang saleh, dan sebagainya untuk memiliki harta (kaya). Sebab harta di tangan orang saleh akan dibawa pada kebaikan. Sebaliknya, jika harta dimiliki orang fasik akan menjadi sarana atau pengantar pada kemaksiatan.

      “Kalau pakai logika fikih, harta itu fitnah. Oke, seakan-akan harta itu masalah. Tapi kalau ini (harta) dimiliki orang dzalim, maka akan menjadi masalah besar. Sehingga orang saleh juga harus menguasai harta,” ujar Gus Baha saat menjadi narasumber dalam Haul Majemuk Masyayikh dan Keluarga Besar Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Jumat, 1 Januari 2021, seperti dikutip Sahijab dari NU Online. 

      Baca juga: Awas, Ini 3 Penyakit Utama Hati yang Kerap Menyerang

      Gus Baha lalu mengisahkan tentang Imam Syafi’i. Ulama besar ini walaupun hidupnya sangat sederhana dan mengagumi orang miskin, tapi tetap menginginkan orang saleh menguasai harta. 

      Hal ini seperti kisah ketika Imam Syafi’i bertanya kepada gurunya, Imam Malik, tentang orang yang alim selain dia. Imam Malik adalah sosok yang alim tapi juga kaya raya. Ia terbiasa dengan pakaian mewah, surban menjuntai, kendaraan yang berganti-ganti dari jenis kuda dan unta mahal, serta asesoris duniawi lainnya. Bahkan saat hari wafatnya, Imam Malik meninggalkan harta yang cukup banyak, seperti karpet, bantal berisi bulu, dan lainnya yang ketika itu terjual dengan harga lima ratus dinar.  

      “Jawaban Imam Malik lucu. ‘Dulu Imam Abu Hanifah, tapi sekarang orangnya sudah meninggal, ilmunya diwariskan kepada Muhammad bin Hasan Asy-Syaiban’, begitu jawaban Imam Malik. Jadi Imam Malik itu kaya, dan Muhammad bin Hasan Asy-Syaiban juga kaya, tapi juga alim. Itu diakui sendiri oleh Imam Malik,” ucap Gus Baha.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan