• Photo :
        • Ilustrasi Pekerja ,
        Ilustrasi Pekerja

      REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menjalankan perintah agama bukan hanya diartikan dengan melakukan aktivitas ibadah yang sifatnya individual, seperti sholat dan puasa saja, melainkan dalam Islam, menjalankan perintah agama memasuki beragam aspek yang diatur dalam syariat, termasuk dalam menjalankan aktivitas sehari-hari seperti bekerja.

      Dalam buku Saripati Ihya Ulumiddin Imam Ghazali karya Syekh Jamaluddin Al-Qasimi dijelaskan, seseorang yang dilimpahkan kemampuan seharusnya merasa bersyukur untuk dapat beraktivitas dan mencari rezeki. 

      Sebab Allah menciptakan bumi untuk manusia tempati lengkap dengan rezeki yang ditebarkan seluas-luasnya. Allah SWT berfirman dalam Alquran surat Al-A’raf ayat 10: 

      وَلَقَدْ مَكَّنَّاكُمْ فِي الْأَرْضِ وَجَعَلْنَا لَكُمْ فِيهَا مَعَايِشَ ۗ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ “Walaqad makkannakum fil-ardhi waja’alana lakum fiha ma’ayisya qalilan maa tasykurun.” 

      “Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan/rezeki. (Namun) amat sedikitlah kalian bersyukur.” 

      Imam Ghazali menjelaskan bahwa Allah menjadikan bumi sebagai nikmat untuk manusia dan menuntut syukur terhadapnya atas apa yang diberi. 

      Artinya, manusia memang harus terlebih dahulu berikhtiar mencari rezeki dan penghidupan yang halal dengan tujuan rasa syukur yang perlu dihaturkan. Nilai dari rezeki yang didapatkan atas ikhtiar yang dilakukan bukan lagi tentang nominal, namun tentang bagaimana aktivitas itu dapat menjadikannya pribadi yang lebih berisi.

      Berita Terkait :

      Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.

  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan