Mengapa gangguan tiroid wanita lebih sering terjadi dibandingkan pria? Temukan 9 faktor mengejutkan yang membuat wanita lebih rentan terhadap gangguan tiroid. Wajib tahu!
Kelenjar tiroid, organ kecil berbentuk kupu-kupu di leher, memainkan peran vital dalam mengatur metabolisme tubuh. Ketika kelenjar ini bermasalah, dampaknya bisa signifikan. Sayangnya, gangguan tiroid lebih umum terjadi pada wanita. Mengapa demikian? Mari kita telusuri faktor-faktor penyebabnya.
Ada beberapa alasan mengapa wanita lebih berisiko mengalami gangguan tiroid dibandingkan pria. Faktor-faktor ini berkisar dari perbedaan biologis hingga kondisi kesehatan tertentu yang lebih sering dialami wanita.
Predisposisi Autoimun: Penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat, lebih sering terjadi pada wanita. Banyak gangguan tiroid, seperti penyakit Hashimoto (hipotiroidisme) dan penyakit Graves (hipertiroidisme), adalah penyakit autoimun.
Pengaruh Hormon Estrogen: Hormon estrogen, yang dominan pada wanita, diduga berperan dalam regulasi hormon tiroid dan sistem kekebalan tubuh. Fluktuasi estrogen, terutama selama kehamilan, pubertas, dan menopause, dapat memicu gangguan tiroid.
Kehamilan: Kehamilan menyebabkan perubahan hormonal besar yang dapat memengaruhi fungsi tiroid. Tiroiditis postpartum, peradangan tiroid setelah melahirkan, adalah kondisi umum yang sering tidak terdiagnosis.
Gangguan Menstruasi: Wanita dengan gangguan menstruasi seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah tiroid.
Usia: Risiko gangguan tiroid meningkat seiring bertambahnya usia, dan wanita cenderung hidup lebih lama daripada pria.
Riwayat Keluarga: Jika ada riwayat gangguan tiroid dalam keluarga, terutama pada pihak ibu, risiko seorang wanita mengalami gangguan tiroid juga meningkat.
Paparan Radiasi: Paparan radiasi di kepala dan leher, baik karena pengobatan medis atau faktor lingkungan, dapat meningkatkan risiko gangguan tiroid.
Kekurangan Iodium: Kekurangan iodium, mineral penting untuk produksi hormon tiroid, dapat menyebabkan gangguan tiroid, terutama hipotiroidisme. Meskipun iodium banyak ditambahkan ke garam dapur, wanita lebih rentan mengalami kekurangan iodium karena kebutuhan yang lebih tinggi selama kehamilan dan menyusui.
Stres: Stres kronis dapat memengaruhi fungsi sistem kekebalan tubuh dan hormonal, yang berpotensi memicu atau memperburuk gangguan tiroid.
Penting untuk mengenali gejala gangguan tiroid agar dapat mendeteksi dan mengobatinya sejak dini. Gejala dapat bervariasi tergantung pada jenis gangguan tiroid (hipotiroidisme atau hipertiroidisme).