• Photo :
        • Sejumlah umat bermunajat di dinding Kabah bagian dalam Hijir Ismail di Masjidil Haram, Mekah.,
        Sejumlah umat bermunajat di dinding Kabah bagian dalam Hijir Ismail di Masjidil Haram, Mekah.

      Sahijab – Meski sudah menunggu selama delapan tahun lamanya, agar bisa berangkat ke Tanah Suci, namun keinginan salah seorang pedagang jamu keliling, warga Kota Binjai, Sumatera Utara ini, yang termasuk dari 350 calon jamaah haji asal Kota Binjai, yang harus ditunda keberangkatannya hingga tahun depan.

      Hal itu terjadi, karena adanya keputusan pembatalan pemberangkatan haji 2020 Masehi atau 1441 Hijriah oleh Pemerintah Indonesia, yang diumumkan melalui Kementerian Agama pada Selasa 2 Juni 2020.

      Baca juga: Pemerintah Indonesia Batalkan Ibadah Haji Tahun Ini​

      Begitulah kondisi Eni, pedagang jamu keliling warga Jalan Wahidin Kelurahan Sumber Mulyo Rejo, Kota Binjai, yang merupakan satu dari 350 calon haji asal Kota Bijai, yang seharusnya berangkat ke Tanah Suci  Mekah tahun ini untuk menunaikan ibadah haji.

      Namun, keputusan pemerintah yang tidak memberangkatkan calon jamaah haji asal Indonesia pada tahun ini membuat kaget dan sedih para calon haji yang berjumlah 350 orang tersebut. Sebab, mereka yang dijadwalkan berangkat tahun ini sudah mengikuti manasik haji selama hampir satu tahun lamanya. 

      Bahkan, para calon jamaah haji tersebut sudah mengikuti pemeriksaan kesehatan hingga disuntik maningitis, untuk menghindari sakit selama berada di Tanah Suci Mekah. Mereka juga sudah melunasi pembayaran ongkos haji yang mencapai hampir Rp33 juta per orang.

      Bukan hanya itu, beberapa calon jemaah haji asal Kota Binjai, juga sudah menjahit baju seragam jamaah haji asal Indonesia, yang merupakan idendtitas jamaah, ketika berada di Tanah Suci Mekah dan Madinah.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan