• Photo :
        • Masjid Abu Ayyub Anshari,
        Masjid Abu Ayyub Anshari

      Sahijab – Adalah sosok sahabat Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam, Abu Ayyub Al Anshari radhiyallahu anhu wa radhu anhu, yang menjadi penyemangat Sultan Muhammad Al Fatih dalam merebut benteng kokoh Konstantinopel, atau kini di kenal sebagai Kota Istanbul. 

      Baca juga: Presiden Turki Lantunkan Al Fatihah dan Al Baqarah di Hagia Sophia​

      Seperti dikutip Sahijab dari unggahan Ustadz Salim Afillah dalam media sosial miliknya, berikut kisahnya: 

      Namanya harum sejak awal hijrah hingga zaman kita. Rumahnya jadi tempat Rasulullah SAW tinggal ketika beliau baru tiba di Madinah. Percakapannya dengan istrinya membela kesucian Bunda 'Aisyah, dipuji Allah dalam Surat An Nuur.

      Lelaki itu, Abu Ayyub Al Anshari.

      Pada usia 80 tahun dengan menjadikan pedangnya sebagai tongkat, dia berjalan tertatih. Anak dan cucu berkata kepadanya, "Ayah... Sudahlah. Engkau sudah tua, sudah 'udzur. Biarkan kami anak cucumu mewakilimu berjihad membebaskan Konstantinopel."

      "Tidak Nak", sahutnya sambil tersenyum. "'Udzurku sudah dihapus Allah ketika Dia berfirman: 'Infiruu khifaafan wa tsiqaalan... Berangkatlah dalam keadaaan ringan maupun berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah' {QS At Taubah: 41}."

      Dia meminta agar ditempatkan di kapal terdepan, berperang menembus barisan musuh. Ketika terluka parah, dia berkata, "Sanggupkah kalian membawa jenazahku ke benteng Konstantinopel? Kuburkan aku di tempat terjauh yang bisa kalian capai. Sungguh, aku ingin mendengar suara komando Panglima terbaik dan derap kaki pasukan terbaik yang kelak membebaskan Konstantinopel."

      Abu Ayyub tahu; Rasulullah SAW pernah menyebut penaklukan Syam, Persia, dan Yaman. Tapi Konstantinopel istimewa karena ada kalimat, "Falani'mal Amiru Amiruha, walani'mal Jaisyu dzalikal Jaisy." Maka sebaik-baik panglima dan sebaik-baik pasukan adalah yang membebaskan Konstantinopel. Sang Anshar sejati ingin mendengar pekik komando dan derap kaki terbaik itu.

      Delapan abad kemudian, Muhammad Al Fatih memasuki dinding benteng Konstantinopel. Salah satu perintah pertamanya adalah, "Temukan makam Abu Ayyub Al Anshari!" Maka Syaikh 'Aq Syamsuddin, guru Al Fatih, bermunajat dan meminta petunjuk Allah hingga ditemukanlah makam sang Syahid Agung. Lima tahun kemudian, sebuah Masjid dibangun di dekat makam itu. Eyub Sultan Camii.

      Hingga hari ini, Masjid (Masjid Sultan Ayyub) itu ramai oleh para peziarah yang hendak mengambil pelajaran dari Sang Anshar Sejati. 'Udzur tak menghalanginya dari jihad, dan telinganya akhirnya mendengar derap pasukan terbaik.

      Seperti diketahui, Masjid Sultan Ayyub, Masjid Biru, serta Hagia Sofia, selalu menjadi destinasi wisata pelancong Muslim apabila singgah ke Turki.

      Baca juga: Doa Ummi Pipik untuk Erdogan Setelah Hagia Sophia Kembali Jadi Masjid​

      Berita Terkait :
      • Sebelumnya
      • Selanjutnya
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan