• Photo :
        • Source : Republika,
        Source : Republika

      REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Timea Aya Csányi baru berusia 14 tahun ketika dia melangkahkan kaki untuk pertama kalinya ke Mesir. Dia tidak menyangka beberapa tahun kemudian kembali melihat negeri Piramida itu dengan bangga, bukan sebagai turis tetapi sebagai seorang Muslimah.  

      Mesir telah memikat Timea sejak dia merasakan keramahan dan kebaikan masyarakat terhadap dirinya dan keluarganya. Suasana keramaian pasar yang memesona dan senandung berbahasa Arab yang tidak biasa, tetapi sangat menyenangkan.

      Saat itu, Islam hanya sebatas membuatnya terpesona sebagai bagian yang menarik dari budaya mereka, tetapi tidak lebih. Setelah kembali ke negaranya di Hungaria, Timea mulai merasa merasa jatuh cinta dengan Mesir. Dia bergabung dengan pusat bahasa untuk belajar bahasa Arab, dan dia intensif membaca tanpa henti tentang orang-orang Arab.

      Baca Juga: Perjalanan ke Turki Membawa Wanita Inggris Ini Jadi Mualaf

      Hidup tanpa Tuhan

      Selama tahun-tahun awal sekolah menengah, Timea menjadi bagian dari orang yang tumbuh dengan kebebasan. Dia hanyut terbawa arus teman-teman dan lingkungannya.  Tidak ada orang yang menasihatinya untuk mengingat dan menyembah Tuhan.

      Tetapi, beberapa tahun kemudian, ketika Timea baru saja melewati usia 16 tahun, Timea merasakan dirinya hanya duduk dan berpikir tentang betapa hidup ini tak punya tujuan. Dia merasa hidup hanya untuk bersenang-senang, berjuang, dan mati pada akhirnya? Itu saja? Tidak mungkin.

      "Akhirnya, saya mundur dari teman-teman saya dan mulai mencari Tuhan," kata Time dikutip dari laman About Islam, Selasa (13/4).

      Timea  benar-benar tidak tahu mengapa dia tertarik pada keyakinan dan agama terutama lebih dari sebelumnya. Nuraninya membawa dia untuk mendekat kepada Tuhan.  

      Pikiran pertamanya yang jelas adalah pergi ke tempat ibadah dari agama yang dianut oleh keluarganya. Tetapi dia segera menemukan bahwa agama yang dianut keluarganya itu penuh dengan kontradiksi dan klaim palsu.  

      Tepat pada saat Timea merasa ada sesuatu yang salah dalam hidup  dan perlu diperbaiki, Tuhan menempatkan dia di tempat paling sempurna yang pernah dia kunjungi.

      Kembali ke Mesir

      Timea adalah sukarelawan aktif dari sebuah LSM internasional di negaranya, Hungaria di Budapest, yang menawarkannya untuk mewakili mereka dalam konferensi yang diselenggarakan oleh Uni Eropa dengan tema “Pertukaran Pendidikan yang Melibatkan Orang dengan Latar Belakang Budaya Muslim”.

      "Mereka mengirim saya dan saya tidak bisa menyembunyikan betapa bahagianya saya bisa bertemu orang Mesir lagi setelah sekian lama," kata Timea.
       
      Konferensi itu pada dasarnya adalah tentang Islam dan kehidupan Muslim. Dia ingat dengan jelas tiga perasaan sampai hari ini yang membuat saya kewalahan selama pekan itu: perasaan hormat terhadap gadis-gadis Mesir karena pakaian mereka yang sederhana, dan cara berurusan dengan peserta lain. Mereka berpendidikan tinggi, berpikiran terbuka, tetapi pada saat yang sama, mereka mengikuti aturan agama mereka dan sangat bangga karenanya.

      Timea merasa bangga ketika saya berjalan bersama mereka di jalanan. Banyak orang, sayangnya bahkan hari ini, memandang rendah mereka dan merasa kasihan pada mereka sementara mereka begitu terhormat di mata saya sehingga saya bahkan tidak berani muncul dengan pakaian lain selain pullover lengan panjang dengan jeans panjang di depan mereka.

      Dan yang terakhir, namun tidak kalah pentingnya, perasaan malu menangkap saya ketika kami melewati sebuah pub atau disko yang penuh dengan pemuda mabuk atau ketika kami melihat sekelompok gadis berdiri di terminal bus dengan pakaian mewah mereka menerima komentar yang membingungkan dari para lelaki yang lewat. .

      "Konferensi tersebut adalah pertama kalinya saya benar-benar menyadari bahwa Islam bukan hanya agama orang Arab dan Turki, tetapi pesannya untuk semua orang terlepas dari latar belakang, kebangsaan atau bahasa mereka. Pada akhirnya, karena ingin tahu lebih banyak tentang Islam, saya sangat tahu apa langkah saya selanjutnya," kata Timea.

      Lebih banyak langkah ke depan

      Berita Terkait :

      Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.

  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan