• Photo :
        • Source : Republika,
        Source : Republika

      REPUBLIKA.CO.ID, – Nikmat Allah subhanahu wa ta'ala tidak mengubah suatu nikmat yang telah berlaku sejak dahulu. 

      Allah subhanahu wa ta'ala tidak mengubah suatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, sehingga kaum itu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri. Hal ini dijelaskan dalam surat Al Anfal ayat 53 dan tafsirnya sebagai berikut:

       ذٰلِكَ بِاَنَّ اللّٰهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِّعْمَةً اَنْعَمَهَا عَلٰى قَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۙ وَاَنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ

      “Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu nikmat yang telah diberikan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri. Sungguh, Allah Mahamendengar, Mahamengetahui.” (QS Al Anfal ayat 53) 

      Tafsir Kementerian Agama menerangkan ayat ini mengandung isyarat, bahwa nikmat-nikmat pemberian Allah subhanahu wa ta'ala yang diberikan kepada umat atau perorangan, selalu dikaitkan kelangsungannya dengan akhlak dan amal mereka itu sendiri.

      Baca Juga: Panduan Lengkap Meditasi dalam Islam untuk Pemula

      Jika akhlak dan perbuatan mereka terpelihara baik, maka nikmat pemberian Allah subhanahu wa ta'ala itu pun tetap berada bersama mereka dan tidak akan dicabut. 

      Berita Terkait :

      Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.

  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan