"Pemikiran baru yang muncul di sini adalah kesadaran bahwa diet gaya barat mungkin menghasilkan gangguan kognitif awal dan cukup halus, yang merusak kontrol nafsu makan yang secara bertahap dan membuka jalan bagi semua efek lain di berbagai jalur," kata Stevenson.
Rachel Batterham, profesor obesitas, diabetes dan endokrinologi di University College London, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan hasil penelitian tersebut termasuk yang pertama menyelidiki apakah diet barat merusak ingatan dan kontrol nafsu makan pada manusia.
"Memahami dampak diet barat pada fungsi otak adalah masalah urgensi mengingat pola makan saat ini," katanya.
“Penelitian ini telah menyediakan data untuk mendukung efek merugikan pada memori dan kontrol nafsu makan setelah hanya satu minggu diet padat energi dan mungkin memperlihatkan adanya hubungan antara diet yang buruk dan gangguan hippocampus, memori utama dan wilayah otak yang berhubungan dengan nafsu makan. Mekanisme kerjanya masih harus dijelaskan dan membutuhkan penelitian lebih lanjut dengan penerapan metode neuroimaging yang lebih canggih," ujarnya.