Wanita-wanita Palestina ini mendirikan pabrik di Kota Gaza, untuk mengambil bahan-bahan dari tanaman termasuk rosemary, basil, mint, thyme dan chamomile.
"Ketika Anda memegang produk ini, Anda merasa seperti mengambil sesuatu dari bumi - tanpa aditif," kata Refqa Al-Hamalawi salah seorang pendiri pabrik kosmetik di Palestina.
Sampai saat ini sudah ada 17 produk, termasuk pembersih dan sabun untuk tubuh, di bawah merek GG – singkatan dari Green Gold.
"Sebagai perempuan, kami bangga dengan ide dan produksinya, ide seperti di negara-negara Eropa," kata Hamalawi.
Selain memproduksi kosmetik sendiri, mereka juga memiliki tujuan untuk memberdayakan wanita di Palestina sekaligus meningkatkan ekonomi. Proyek pemberdayaan perempuan ini bahkan didukung oleh Australia dan badan amal global Oxfam.
Meskipun produksi masih skala kecil, sejauh ini para wanita yang terlibat mengatakan sudah mulai merasakan efeknya. Di mana kini pengangguran berkurang ke angka sekitar 50 persen dari yang semula 62 persen.
Kini banyak wanita sekaligus menjadi petani, dan bisa menyiapkan sekitar 40-50 kilogram daun mint setiap harinya yang dipesan oleh pabrik. Banyak wanita di Palestina tidak mengetahui, jika tumbuhan liar yang ada di sekitar mereka bermanfaat.