Sahijab – Sekali sebuah produk diberi label "halal," terutama makanan atau minuman, maka itu diizinkan untuk dikonsumsi sesuai dengan hukum Islam. Dewasa ini, istilah "halal" telah berkembang dan mencakup berbagai aspek gaya hidup seseorang. Di antaranya untuk riasan, cat kuku, hingga parfum.
Apalagi saat ini, konsep kecantikan berlabel "halal" telah mengejutkan banyak kalangan, termasuk di dunia. Dan makin banyak kosmetik dan perawatan lainnya yang dilabeli halal.
Di negara-negara mayoritas muslim, tentu ini adalah sebuah tantangan sekaligus peluang. Di mana banyak muslimah yang kini peduli dengan perawatan halal, sehingga tidak membuat mereka was-was saat menggunakannya.
Dikutip dari Halal Zilla, ternyata merek yang berasal dari Jepang, Korea Selatan, dan negara-negara Barat lainnya telah menyasar perawatan kulit yang juga memiliki label halal.
Intinya, perawatan kulit halal mengacu pada produk yang menggunakan bahan alami tumbuhan, bebas dari produk sampingan hewan atau alkohol dan bebas paraben. Produk-produk ini termasuk yang biasa Anda gunakan sehari-hari seperti serum, krim, masker, gel, pelembab, toner.
Produk halal tersebut tidak menggunakan bahan-bahan yang berasal dari olahan babi, anjing, hewan mati, darah, alkohol dan hewan yang tidak disembelih sesuai dengan Hukum Syariah.
Selain mematuhi pembatasan bahan, produk perawatan kulit halal harus diproduksi menggunakan peralatan dan bahan yang mematuhi hukum Islam.
Perawatan kulit halal tidak bisa disamakan dengan produk ramah vegan, karena tidak selalu tanpa bahan-bahan hewani. Propolis, lilin lebah, madu, keratin dan bahan-bahan yang diperoleh secara halal masih bisa digunakan, sementara yang ramah vegan tidak.
Sementara produk ramah vegan sama sekali tidak menggunakan produk-produk yang berasal dari hewani.
"Sesungguhnya yang halal itu telah jelas dan yang haram pun telah jelas pula. Sedangkan di antaranya ada perkara syubhat (samar-samar) yang kebanyakan manusia tidak mengetahui (hukum)-Nya. Barangsiapa yang menghindari perkara syubhat (samar-samar), maka ia telah membersihkan agama dan kehormatannya. Barangsiapa yang jatuh ke dalam perkara yang samar-samar, maka ia telah jatuh ke dalam perkara yang haram." (Bukhari & Muslim)
Tindakan memilih produk halal secara sadar adalah mulia. Dan merupakan jalan bagi umat islam. Sementara, non-muslim pun bisa mendapatkan manfaat dari produk halal. Produk-produk halal pasti mematuhi tingkat kebersihan tertinggi, mulai dari tahap pembuatan hingga pengemasan.
Gelatin
Zat seperti jeli ini adalah protein standar yang biasa digunakan dalam kosmetik. Gelatin kebanyakan berasal dari merebus kulit, tendon, ligamen dan tulang babi. Bahan-bahan turunan babi tidak murni yang menghasilkan produk sampingan yang tidak dapat digunakan.
Tapi saat ini, ada juga gelatin yang menggunakan bahan yang berasal dari sapi. Biasanya ada kode khusus, di mana produk-produk tersebut menggunakan bahan yang berbahan gelatin babi atau sapi.
Lanolin
Lanolin, juga dikenal sebagai grease wol atau lilin wol, berasal dari wol domba. Zat seperti salep dibuat dari kelenjar sebaceous domba. Ini adalah bahan hewani yang umum dalam produk perawatan kulit. Dan bertindak sebagai pelembut yang efektif untuk rambut, kulit dan kuku.
Jika domba yang disembelih menurut hukum Islam, maka harus memiliki sertifikat halal. Sehingga boleh digunakan. Namun, masalah muncul ketika ada ketidakpastian tentang bagaimana domba disembelih.
Kolagen
Kolagen adalah bahan rahasia di banyak perawatan kulit. Ini adalah bahan yang biasa digunakan dalam produk, terutama dalam krim anti penuaan dan pelembab wajah. Kolagen meningkatkan warna kulit seseorang dengan meningkatkan elastisitas dan kekencangan. Sehingga kulit tetap kenyal dari semua kerutan.
Proses memperoleh kolagen biasanya melibatkan ekstraksi sumber laut atau sapi, tetapi beberapa produsen juga memanfaatkan kolagen babi. Jika produk perawatan berbahan kolagen memiliki sertifikat halal, maka boleh digunakan.
Alkohol
Sebagian besar produk perawatan kulit halal akan mencerminkan label "bebas alkohol". Namun, di sebagian besar produk perawatan kulit, Anda akan dapat menemukan beberapa bentuk alkohol yang tercantum dalam daftar bahannya.
Contoh umum termasuk etanol, alkohol isopropil, alkohol denat dan metanol. Mereka berfungsi untuk membuat krim terasa lebih ringan, memungkinkan bahan-bahan lain untuk menembus kulit dengan mudah dan bertindak sebagai pengawet.