Sahijab – Pigmentasi adalah bintik pada kulit yang warnanya lebih terang atau lebih gelap dari warna kulit secara keseluruhan. Pigmentasi terdiri dari dua jenis, yaitu hiperpigmentasi atau ketika bintik pada kulit lebih gelap dari kulit, dan hipopigmentasi atau bintik pada kulit yang lebih terang dari kulit.
Biasanya hiperpigmentasi sangat dominan pada kulit wajah kita, yang sering terkena sinar matahari. Dikutip Sahijab dari laman Pinkvilla, ada tiga jenis umum pigmentasi wajah yang paling sering terlihat pada kulit. Apa saja?
Baca Juga: Masker Wajah Lemon Terbaik untuk Kulit Bersih dan Bercahaya
Tanning adalah respons kulit terhadap kerusakan akibat sinar matahari UVA dan UVB. Sinar UVA menyebabkan penggelapan atau pigmentasi yang hanya berlangsung selama beberapa hari, sedangkan sinar UVB menyebabkan pigmentasi yang dapat berlangsung selama berbulan-bulan.
Dalam kasus, wajah dan kulit secara keseluruhan bisa menjadi kecokelatan. Untuk menghilangkan pigmentasi yang disebabkan karena paparan simar matahari, Anda bisa menggunaka produk berbahan:
PIH adalah pigmentasi yang terjadi pasca infeksi atau cedera pada kulit. Ini terjadi ketika kulit akhirnya memproduksi melanin ekstra karena infeksi atau cedera. PIH yang paling umum terlihat di wajah adalah hiperpigmentasi pasca-jerawat, juga lebih dikenal sebagai bintik hitam atau bekas jerawat.
Untuk PIH, terutama yang disebabkan oleh jerawat, penting untuk mengendalikan jerawat aktif dengan bantuan bahan-bahan seperti asam salisilat. Setelah jerawat Anda terkendali dan yang tertinggal hanyalah PIH, Anda dapat menggunakan obat topikal, serum, atau krim yang dijual bebas untuk mengobatinya. Bahan-bahan yang harus digunakan untuk membantu merawat PIH meliputi:
Melasma sebagian besar terlihat sebagai bercak gelap di tulang pipi, dan kadang-kadang, di dahi serta garis rahang. Ini terjadi karena kelebihan produksi jumlah melanosit (sel pigmentasi) serta karena peningkatan melanin.
Melasma sering terjadi karena peningkatan paparan sinar UV, tetapi kadang-kadang dapat disebabkan oleh kecenderungan genetik, ketidakseimbangan hormon, atau karena efek samping obat-obatan tertentu. Ini juga lebih sering terlihat pada wanita, daripada pada pria.
Sayangnya, Melasma cukup resisten terhadap pengobatan. Itu bisa diobati, tetapi butuh waktu sendiri, serta kesabaran untuk menjadi lebih baik. Untuk mengobati Melasma, Anda dapat memilih hal-hal berikut:
Pigmentasi cukup umum dan mudah ditangani. Dalam setiap kasus hiperpigmentasi, perlindungan terhadap sinar matahari adalah suatu keharusan! Itulah cara terbaik untuk mencegah kerusakan pada kulit.