Sahijab – Dokter Reisa Broto Asmoro, yang merupakan anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Covid-19, mengaku keberadaan pasar tradisional di Indonesia, sudah lama menjadi tulang punggung bagi sebagian masyarakat.
Bahkan, menurut Puteri Indonesia Lingkungan dan Puteri Indonesia 2010 ini, di sejumlah daerah seperti misalnya di DKI Jakarta, D.I. Yogyakarta, dan beberapa daerah lainnya, pasar tradisional justru kerap menjadi lokasi wisata, khususnya di masa-masa sebelum pandemi COVID-19 seperti saat ini.
"Ada lebih dari 14 ribu pasar tradisional di Indonesia. Namun, kita harus berhati-hati, karena pasar tradisional saat ini menjadi salah satu tempat yang rentan terjadi penularan Covid-19," kata Reisa dalam telekonferensi, Sabtu 13 Juni 2020.
Baca juga: Hijabers Perlu Hati-hati, Pasar Bisa Jadi Pusat Sebaran Corona
Reisa mengatakan bahwa saat ini, aspek kebersihan masih menjadi hal yang harus dibenahi di sebagian besar pasar tradisional yang ada di Tanah Air. Apalagi, standarisasi aspek kebersihan di pasar-pasar tradisional itu pun hingga saat ini masih belum bisa diterapkan secara ketat.
"Aspek kebersihan yang masih belum terjaga dan standarisasi yang belum ketat, menyebabkan pasar tradisional masih menjadi tempat yang rentan terjadi penularan Covid-19 tersebut," ujar Reisa.