Jakarta – Obesophobia adalah jenis fobia yang khusus terkait dengan ketakutan terhadap penambahan berat badan atau menjadi gemuk. Ini sering melibatkan ketidakpuasan kuat terhadap citra tubuh dan keyakinan yang tetap bahwa menjadi gemuk adalah sesuatu yang tidak dapat diterima atau memalukan.
Individu yang mengalami obesophobia mungkin terlibat dalam diet, aktivitas fisik yang berlebihan, atau perilaku ekstrem lainnya untuk menghindari penambahan berat badan, bahkan jika berada pada berat badan yang sehat. Dikutip dari IntipSeleb, berikut penyebab dan cara mencegah fobia ini.
Penyebab obesophobia dapat bervariasi dari individu ke individu dan seringkali merupakan hasil dari faktor-faktor yang kompleks. Beberapa faktor yang mungkin berkontribusi pada perkembangan obesophobia meliputi:
Media, periklanan, dan norma sosial sering kali menggambarkan tubuh yang ramping dan ideal, menciptakan tekanan bagi individu untuk memenuhi standar tersebut.
Pengalaman masa lalu seperti pelecehan atau body shaming dapat berperan dalam perkembangan obesophobia.
Keluarga atau teman yang terlalu fokus pada berat badan dan penampilan dapat memengaruhi individu.
Obesophobia seringkali terkait dengan kondisi kesehatan mental lainnya seperti gangguan kecemasan, depresi, atau gangguan makan.
Obesophobia adalah kondisi yang dapat diobati, dan individu yang mengalaminya sebaiknya mencari bantuan profesional. Beberapa opsi pengobatan dan dukungan meliputi:
Terapi perilaku kognitif (Cognitive-Behavioral Therapy/CBT) sering digunakan untuk mengatasi obesophobia. Terapi ini membantu individu mengidentifikasi dan menghadapi pemikiran dan perilaku yang tidak rasional terkait dengan ketakutannya.
Dalam beberapa kasus, obat-obatan seperti obat anti-kecemasan atau antidepresan dapat diresepkan untuk mengurangi gejala obesophobia.
Bergabung dengan kelompok dukungan bisa memberikan individu perasaan komunitas dan pemahaman dari orang lain yang memiliki pengalaman serupa.
Praktik perasaan simpati terhadap diri sendiri, penerimaan diri, dan menjaga pendekatan seimbang terhadap kesehatan dan kesejahteraan juga dapat membantu individu mengelola ketakutannya.