Sahijab – Selama ini sering kali kita berpikir stress dan depresi hanya dialami oleh orang dewasa. Dunia anak kerap diidentikkan dengan keceriaan dan kebahagiaan sehingga rasanya tak mungkin anak-anak terkena depresi.
Depresi pada anak tak beda jauh dengan depresi yang terjadi pada orang dewasa. DIkutip dari healthline.com, anak-anak yang mengalami depresi biasanya merasa sangat sedih dan putus asa. Namun, depresi lebih dari sekadar rasa sedih. Kondisi ini bisa mempengaruhi perilaku dan suasana hatinya. Situasi ini bisa berpengaruh ke kondisi fisiknya, anak bisa merasa sakit perut yang berulang. Gejala lain adalah takut berpisah dengan orang tua mereka, perilakunya juga tak tenang, tampak resah dan gelisah.
Healthline.com, mengemukakan beberapa gejala dari depresi pada anak sebagai berikut:
-kehilangan minat dalam aktivitas yang sebelumnya ia sukai
-menarik diri dari pergaulan
-motivasi rendah dan tingkat percaya diri yang rendah
-perubahan kebiasaan tidur, seperti tidur sangat sedikit atau terlalu banyak
-perubahan kebiasaan makan, seperti makan berlebihan atau kurang makan
-melarikan diri
-memiliki pemikiran atau berbicara tentang bunuh diri
-berminat akan kematian
-merasa putus asa
-kesulitan berkonsentrasi
masalah baru atau mengalami hubungan sosial memburuk di sekolah, dengan saudara kandung atau teman
-di kalangan remaja, kerap terjadi pelarian ke minuman keras dan narkoba